Mohon tunggu...
Nur Fitria Syawaliyah H
Nur Fitria Syawaliyah H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa di Universitas Jambi yang sedang menikmati rasa dan asanya di dunia kampus

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Surat Cinta Realisasi APBN 2023

13 Desember 2022   15:54 Diperbarui: 13 Desember 2022   16:05 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

SAH!! APBN 2023 telah  disahkan DPR pada 29 September 2022. APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan instrument yang penting dalam perekonomian negara. Hal ini karena APBN berfungsi memanajemen atau mengatur pendapatan dan pengeluaran negara, meningkatkan produksi dan kesempatan kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi. APBN biasanya di rancang sebelum tahun APBN tersebut direalisasikan. Misalnya untuk merealisasikan APBN 2023 maka APBN 2023 harus dirancang pada tahun 2022. 

Dilansir dari situs sekretariat kabinet rebublik Indonesia Menkeu menyampaikan pendapatan negara pada tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp2.463 triliun yang berasal dari pemasukan perpajakan sebesar Rp2.021 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp441,4 triliun, dan hibah Rp0,4 triliun. Sementara itu, belanja negara tahun depan mencapai Rp3.061,2 triliun yang terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.246,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun. Melalui tulisan ini ada secarik asa dan sedikit saran mengenai APBN 2023, kalo kata orang sih mengkritik tak selalu tanda benci namun cinta. Nah sebagaimana dalam tulisan ini bentuk saya mencintai negeri ini hehe :v

Presiden Jokowi telah menetapkan ada enam fokus kebijakan pada APBN 2023 Pertama, penguatan kualitas SDM. Kedua, akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial. Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Keempat, pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk di dalamnya adalah Ibu Kota Nusantara. Kelima, revitalisasi industri, ini penting yaitu dengan terus mendorong hilirisasi. Keenam, pemantapan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi. 

Selain itu saya ingin menghighlight fokus kebijakan ketiga mengenai pembangunan infrastruktur prioritas. Harapannya semoga pemerintah tidak mengesampingkan infrasturktur lain yang lekat dengan masyarakat guna menunjang aktivitas masyarakat seperti jalanan, jembatan, sekolah, dsb. Utamanya pemerintah juga harus memperhatikan berbagai fasilitas yang tidak layak lagi digunakan sebagaimana mestinya. Ada banyak alur transportasi seperti jalanan yang masih tak layak, jangankan di desa di kota saja kita masih menemukan jalan-jalan yang rusak. Jika fokus kebijakan ketiga ini bermaksud untuk menyejahterahkan masyarakat, seharusnya hal-hal semacam tadi tidak dikesampingkan. Jangan sampai kita terlalu fokus pada hal yang kelihatannya besar namun melupakan hal-hal kecil. Bukankah uang satu juta tidak aka nada tanpa uang satu rupiah?

Terakhir, ada angin segar dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang memastikan bahwa defisit APBN pada tahun depan berada di bawah 3 persen, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dengan manejerial penempatan alokasi dan penyerapan dana yang bagus tentu hal ini sangat menggembirakan. Tentunya diimbangi dengan kinerja serta penjalanan program  yang efektif dan efisien. Jangan sampai pengurangan defisit yang harusnya menggembirakan justru berbalik mensengsarakan rakyat dikarenakan berkurangnya alokasi bantuan rakyat secara langsung.

Demikian cuitan atau lebih tepatnya surat cinta saya pada pemangku kebijakan negeri ini meski mungkin momennya sedikit lewat dari disahkannya APBN 2023. Harapannya kinerja yang nyata serta efisien akan segera direalisasikan tahun esok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun