Mohon tunggu...
Nurfitria Resta Oktaviani
Nurfitria Resta Oktaviani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Membahas seputar Teknologi pangan, topik topik politik, pendidikan, inspirasi, motivasi, bisnis, senang berbagi pengalaman dan bertukar pikiran. Semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca ❤

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahagiamu adalah Bahagiaku

8 Desember 2020   00:03 Diperbarui: 8 Desember 2020   00:34 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Nurfitria Resta Oktaviani

Sebetulnya bahagia itu cukup sederhana tergantung bagaimana cara kita menilainya, namun yang saya rasakan bahagia itu ketika bisa membuat orang lain tersenyum kembali, menjadi orang yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Memberi kebahagian dan berbagi kebahagiaan kepada orang lain tidak melulu soal materi, memang ada pepatah mengatakan "uang itu bukan segalanya " tapi dengan uang kita bisa membeli sesuatu untuk berbagi, menyantuni anak yatim, sedekah yang dapat membahagiakan orang lain. Salah satu cara untuk bisa tetap bahagia ketika memiliki materi adalah selalu ingat bahwa " Harta mah moal dibawa mati, tapi harta yang bermanfaat adalah ketika kita meninggal masih meninggalkan harta untuk orang yang kita tinggalkan (amal jariyah)".

Membahagiakan orang yang kita sayang adalah salah satu tujuan hidup kita. Jika kita mengetahui waktu kita untuk tinggal di dunia ini sebentar, apa yang akan kamu manfaatkan disisa waktu yang sebentar? jawabanya sudah pasti, ingin menghabiskan waktu bersama orang - orang yang kita sayangi dan membuat mereka semua bahagia dimulai dari hal paling sederhana. 

Hal sederhana itu dimulai dari memperhatikan lingkungan sekitar kita dan yang paling utama adalah keluarga. Seperti contohnya membantu orang tua membereskan rumah untuk meringankan bebannya. Ayahku pernah berkata "orang tua itu sangat senang ketika anaknya masih kecil karena bisa berkumpul bareng-bareng, ketika anak-anak sudah besar, sudah memiliki dunianya masing-masing dan waktu bersama dengan orang tuanya hanya sedikit, karena memiliki kesibukan dan kepentingan yang lain, orang tua bisa menjadi nomor ke 10 setelah sudah sibuk dengan dunianya, maka manfaatkan ketika masih ada orang tua, masih menjadi beban orang tua, selagi masih belum memiliki banyak kesibukan manfaatkan untuk meringankan beban mereka dan buatlah mereka bahagia, tidak perlu memberikan sesuatu yang mahal, diberikan makanan seharga Rp.10.000 pun orang tua sudah senang, diperhatikan oleh anaknya saja orang tua sudah sangat senang". Jadi semua hal terkecil itu dimulai dari keluarga orang pertama yang harus kita bahagiakan dahulu sebelum orang lain, karena orang tua selalu menomor satukan anak-anaknya, untuk membalas semua perjuangan, jerih payah orang tua kita salah satunya dengan membuat mereka tersenyum bahagia, karena materi ataupun itu tidak akan cukup untuk membalas semua jasa-jasa mereka, ditambah dengan selalu mendoakan mereka InsyaAllah kalau menomor satukan orang tua Allah akan memperlancar urusan kita baik itu didunia maupun di akhirat Allah akan memposisikan kita sebagai orang yang "Gede Milik".

hal sederhana lainnya adalah membahagiakan teman-teman kita yang sedang stress ataupun mereka yang sedang sedih, karena titik tersedih seorang sahabat itu ketika kita tidak bisa menjadi tempat berbagi kebahagiaan dia ataupun kesedihan dia. Membahagiakan seorang teman dari mulai mendengarkan keluh kesahnya, memberikan masukan-masukan yang baik ketika dia merasa bimbang dengan pilihannya ataupun membutuhkan pundak untuk bercerita dengan meringankan bebannya, atau mungkin membantunya jika itu bisa kita lakukan. Hal terpenting adalah sebagai seorang teman harus selalu mensupport setiap pilihan mereka dan tidak membiarkan mereka putus asa selalu ada cara untuk menyemangati mereka kembali melalui perlakuan atau sekedar kata-kata kecil namun ternyata kata-kata itu sangat berarti untuk seseorang. 

Dokumen pribadi, diambil dari WA pribadi
Dokumen pribadi, diambil dari WA pribadi

Mungkin salah satu gambar tersebut bisa menjadikan contoh untuk menghibur seseorang, walaupun hanya dengan menuliskan secuil kata-kata kecil dengan makanan- makananan yang harganya tidak seberapa, namun bermakna dan mampu membuat seseorang kembali tersenyum, kemudian di kemas dijadikan sebuah paket dan dikirimkan ke alamat rumah seorang teman. Coba bayangkan seseorang pasti senang diberikan kejutan sederhana walaupun kalau dilihat dari harganya memang tidak seberapa tapi bahkan secara tidak langsung bukan hanya membahagiakan seorang teman akan tetapi secara tidak sadar membahagiakan kurir melalui program JNE Dekade Bahagia Bersama yang dimana memberikan sedikit rezeky melalui perantara pekerjaan kepada pengantar paket.

Akan tetapi terkadang seseorang itu tidak pernah sadar ketika kita melakukan hal-hal kecil untuk seseorang, tanpa orang itu sadari sebenarnya kita itu sayang dan sangat peduli kepada orang tersebut. Ada salah satu quotes yang berbunyi "Niat baik tidak selalu dikelilingi orang baik" jadi meskipun kita meperlakukan orang lain sebaik mungkin, belum tentu orang lain akan melakukan hal yang sama. Sehingga ada istilah "kalau baik sama orang belum tentu dia yang akan membalas kebaikan kita, akan tetapi orang lain". Namun tetaplah menjadi orang baik dan perlakukan orang sebaik mungkin jangan berfikir "saya tidak diperlakukan baik oleh orang lain", karena sebenarnya pertolongan datang dari mana saja tidak mesti dari orang-orang yang kita tolong.

Dimana ketika kita menolong orang lain dan menempatkannya diatas kepentingan diri kita sendiri, niatkan semuanya cuman untuk Allah. Biar Allah yang catat amalan kita dan berikan balasan yang terbaik, sesuai janji-Nya. Dan mungkin sebenarnya kemudahan yang kita peroleh selama ini tidak lain adalah hasil kita yang suka memudahkan dan membahagaiakan seseorang melalui perlakuan - perlakuan kecil  untuk orang lain. Allah pasti adil seadil-adilnya dan membalas semua niat baik dengan balasan yang baik pula.

Tetaplah jadi diri kita yang mudah menolong, memberi, berbagi dan menyantuni dan dapat bermanfaat untuk orang banyak, meski dalam keadaan genting dan energi habis tak tersisa. Biar Allah yang menolong kita di masa-masa sulit dan menyuplai energi baru untuk kita. Jangan lupa untuk meluruskan niat, semua ini bukan lagi demi terlihat baik dihadapan manusia tapi niatkan karena Allah.

jangan pernah bersedih lagi ya... Bumi masih perlu orang-orang baik seperti kita, orang lain masih membutuhkan hadirmu untuk menceriakan hari-harinya. Dan aku sangat senang melihat kalian semua bahagia :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun