Mohon tunggu...
Nur Fitriani
Nur Fitriani Mohon Tunggu... -

nurfitriani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyebab Kejahatan Orangtua Tega Membunuh Anak Kandung

16 Mei 2014   14:24 Diperbarui: 4 April 2017   18:09 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengapa di jaman era globalisasi sekarang ini banyak sekali kasus pembunuhan yang melibatkan anggota keluarga sendiri, bahkan marak sekali orangtua yang tega membunuh darah dagingnya sendiri. Ada dua faktor yang menyebabkan orangtua membunuh anaknya sendiri, yang pertama ada faktor intern yaitu penyebab kejahatan yang berasal dari dalam diri pelaku tersebut, salah satunya adalah kejahatan yang lebih menekankan pada unsur psikologis, hal ini menekankan pada psikosis yang diakibatkan karena gangguan mental pelaku.

Faktor kedua yang menyebabkan terjadinya kejahatan pembuhunan terhadap anak kandung adalah faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelaku tersebut seperti keadaan lingkungan disekitar pelaku yang menyebabkan pelaku tega melakukan pembunuhan. Dalam hal ini secara subjektif bisa saja seorang anak yang dibunuh tidak memiliki kesalahan apa-apa atau tidak menyebabkan orangtua melakukan pembunuhan, tetapi anak ini hanya menjadi korban dari perilaku orangtua yang lepas kontrol emosi, atau bisa saja seorang anak lah yang menyebabkan orangtua melakuan pembunuhan. Apapun penyebabnya tetap saja yang menjadi pelaku adalah orang yang membunuh, yaitu kesalahan pada pelaku walaupun yang menyebabkan terjadinya tindakan tersebut adalah anaknya.

Dalam keluarga seharusnya sesama anggota keluarga harus saling memberikan kasih sayang, perhatian, kepercayaan dan juga sikap saling terbuka agar segala masalah apapun bisa ditemukan solusinya dan diselesaikan dengan baik, karena dengan cara seperti itu kejadian hal-hal yang tidak diingankan seperti kejahatan pembunuhan bisa dicegah dan itu di awali dari individu kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun