Tempatnya  sedikit terhalang  dengan area pedagang kaki lima yang berjualan dibawah pohon yang penuh cinta dan kesejukan. Mereka berdagang  dengan menggantungkan hidupnya dibawah rimbunnya pohon disisi masjid agung.
Pilihan makanan dan minuman yang sangat beragam yang di tawarkan pedagang kaki lima. Mulai dari snack sampai makanan berat. Minuman berkisar  es Thea, jus, es potong, es serut, es cendol, es jeruk, dan kopi.Â
Kisaran harga dari 3.000 sampai 7.000. Â Cireng, cimol, sosis goreng, sosis bakar, Jagung rebus, burger, baso tahu, kentang goreng, bakso, mie ayam, roti bakar, ayam bakar, dan masih banyak lagi aneka makanan yang ditawarkan.Â
Setiap lantunan azan merdu  yang di kumandangkan di masjid agung  garut selalu ramai di hadiri umat islam yang beribadah di dalam masjid yang kental dengan sejarah garut ini terlebih bila sholat jumaat tiba para masyarakat sekitar  dari anak kecil sampai orang  dewasa yang berdagang pun meninggalkan barang dagangannya sampai sholat jumaat  selesai. Â
Suasana yang indah dan berkesan membuat hati bergetar menambah rasa keimanan melihat mereka  berbondong-bondong pergi melaksanakan sholat jumaat bagi laki-laki.
Masjid agung garut yang usia sudah cukup tua memilki keunikan  dan arsitektur yang indah sempat mengalami beberapa perubahan Bentuk atap asli adalah atap tajuk tumpang tiga yang merupakan atap khas masjid agung di daerah Priangan yang kemudian mengalami beberapa kali perubahan hingga akhirnya menjadi atap dengan kubah seperti tipologi masjid pada umumnya.Â
Renovasi total pada bangunan Masjid Agung Garut dilakukan pada tahun 1994. Pada renovasi tersebut atap masjid berubah mengacu pada gaya masjid Timur Tengah. Selain atap dibangun juga empat menara mengelilingi kubah.
Masyarakat sekitar banyak menghabiskan waktunya di alun alun garut untuk sekedar minum kopi, berolahraga atau  bermain dibawah rindangnya pohon di sekitar alun-alun  untuk menghilangkan rasa capek sepanjang beraktivitas .
Mei,27,2022 saya dan teman – teman menyempatkan mampir di area makam ulama KH. Musa bersama kuncen nya yang beliau juga sebagai penjaga masjid  agung .Â
 kami Ingin mengetahui sejarahnya  KH Musa  dan masjid agung untuk  mengobati rasa penasaran seperti apa  keseruan sejarahnya. Dari sudut alun – alun garut saya melihat burung – burung menari – nari di atas masjid agung dan pohon di area alun – alun melambai, selain menikmati indahnya burung di atas masjid agung yang berdiri kokoh itu, saya dan teman  - teman saya melihat warga sekitar yang lalu lalang semakin banyak beranjak sore di sekitar masjid agung dan alun-alun garut.