Sinar matahari menyengat tubuhku pagi itu, aku yang masih keenakan tidur tiba-tiba terbangun. Langsung melotot mataku seketika.
"Hah? Jam berapa ini kok mataharinya udah panas banget? Astaga udah jam setengah 10 aja. Bisa telat aku, mana matkulku psikologi aduhh" teriakku pagi itu. Tanpa lelet aku langsung mandi, ganti pakaian dan menuju kampus. Dan sesampai di kampus dosenku udah di dalam kelas.
"Kamu kenapa terlambat? Ayo cepat duduk dan perlihatkan tugas kamu!"
"Waduh gaswat pol gua kan belum ngerjakan tugas karna semalem gua minum sama Jesica gara gara stress mikirin tugas" ucapku dalam hati.
"Mohon maaf pak saya belum mengerjakan tugas karena kemarin sakit dan hari ini terlambat bangun."
"Sudah terlambat, tidak mengerjakan tugas juga. Kamu akan saya beri tugas tambahan kerjakan makalah dan ppt psikologi bab 2 dan deadline besok."
"Dosen apa-apaan ini, dih males banget gua."ucapku dalam hati. Dan aku hanya mengangguk kepada dosenku.
Selesai kuliah aku langsung pulang. Sesampai di rumah aku duduk di atas kursi yang sangat menyebalkan, ya kursi tempat aku mengerjakan tugas.
"Dahlah gua stress udah pengen keluar dari psikolog kayak taik ini. Terlambat ngga seberapa menitnya, tambahin tugas mana tugas minggu lalu gua juga belum kelar. Bisa gila gua kalau gua terusin di jurusan ini." Ucapku sebal.
"Kamu kenapa nak? Kok kayak macan kesurupan."ucap mamaku yang tiba-tiba nongol di sampingku.
"Jangan ganggu aku ma, aku udah gakuat hidup penuh dengan tugas. Aku udah benar-benar stress masuk ke jurusan yang sangat iuh ini, tugasnya banyak dosennya juga killer. Mama jangan tenangin aku dulu ya. Biarkan aku sendiri, aku bisa gila kalau kaya gini terus terusa. Pergi dulu ya ma tolong." permohonanku kepada mamaku.