Mohon tunggu...
Nurfidianty Annafi
Nurfidianty Annafi Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Mendidik sama artinya dengan panggilan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan sebagai Alat Perlawanan Kekuasaan : Menyoroti Hasil BPI 2024

10 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:28 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan memiliki peran penting dalam masyarakat, tidak hanya untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga sebagai alat untuk melawan kekuasaan yang tidak adil. Melalui pendidikan, orang-orang dapat memahami hak-hak mereka dan berani menyuarakan perubahan.

Pendidikan mengajarkan kepada setiap individu untuk berpikir kritis, sehingga tidak pasif menerima informasi, tetapi juga mereka dapat mempertanyakan dan menganalisis situasi di sekitarnya. Hal ini membantu individu memahami pentingnya keadilan dan kesetaraan, serta memberikan motivasi untuk melawan ketidakadilan.

Kondisi ini tidak jarang dijumpai di lingkungan Perguruan Tinggi. Organisasi mahasiswa sangat aktif menyuarakan pandangannya, mengkritik, meminta transparansi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.

November lalu, ribuan mahasiswa pelamar BPI 2024 dari berbagai universitas di Indonesia melalui perwakilannya turun dalam aksi demonstrasi untuk menyoroti pengaruh kekuasaan yang dinilai telah merugikan.  Merekeka tergabung dalam komunitas Aliansi Pejuang BPI 2024.

Pelamar BPI 2024 merasa kecewa dengan rendahnya jumlah peserta yang dinyatakan lolos sekesi yang hanya sekitar 200an peserta. Padahal sejak sosialisasi disampaikan akan membuka 1500 kuota. Kekecewaan itu telah disampaikan kepada pihak pengelola BPI,

Tidak hanya itu, kecewa dengan janji yang tidak terpenuhi tersebut, Aliansi Pejuang BPI 2024 juga menyampaikan aspirasinya dan melakukaan koordinasi dengan DPR RI. Ibu MY Esti Wijayanti selaku Komisi X DPR RI dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (MENDIKDASMEN) menyampaiakan keprihatinannya terhadap kondisi para pelamar BPI yang tidak lolos seleksi.

Ibu Esti menyampaikan, "Diatas sana ada fraksi balkon, mereka adalah bagian pendaftar BPI. Banyak pelamar dosen yang telah meninggalkan ketugasannya sehingga pendapatannya terpotong. dan membawa keluarganya sudah ikut pindah. Harapannya dulu dibuka sekian ribu untuk penerima BPI tetapi faktanya hanya sekitar 300an. Artinya ini yang harus segera kita beri jawaban.

Oleh: Nurfidiyanti Annafi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun