Mohon tunggu...
nur fiah
nur fiah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Titip Rindu Buat Orang Tuaku

22 Januari 2014   07:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah...

Rabu, 22 Januari 2014, Tanjung Selor, Kalimantan Utara

Titip Rindu Buat Orang Tuaku

Malam ini aku terbangun dari tidurku, aku terbangunkan oleh mimpi bertemu dengan kedua orang tuaku, aku sudah lama berpisah dengan kedua orang tuaku, karena harus mengejar cita-cita di perantauan, 6 Tahun di kota Padang, dan  melanjutkan mengejar cita-cita di Kota Kembang untuk beberapa tahun mendatang, yang semakin jauh dengan kedua orang tua. Pulau dan lautan yang terbentang luas menghalangiku untuk bertemu dengan mereka, ditambah saat ini aku sedang melaksanakan magang di Tanah Borneo, Kalimantan Utara, sungguh rindu ini sangat membuncah, aku ingin segera menamatkan kuliah ku dan pulang kekampung halaman merawat dan membahagiakan mereka yang sudah lanjut usia.

Ya Robb, Sampaikan rasa rindu ini, rasa rindu tiada tara  kepada mereka dan jagalah mereka agar selalu sehat dan taat beribadah kepadaMU ya Robb.

Akhir-akhir ini aku selalu memikirikan mereka, terutama Bapak, yang kondisinya sudah tidak sehat,  sering sakit-sakitan dan menangis ketika aku menelponnya. Suatu hari aku menelpon ibuku, ia menceritakan kondisi Bapak, kata Ibu, beliau sekarang sering menangis ketika disebut namaku atau mengtahui aku sedang menelpon, ya Robb, sungguh aku tidak menyangka, dibalik sosok yang tegas ketika aku ada didekatnya, ternyata ada segunung rasa sayang untukku, ya Robb jagalah ia dengan penjagaan_MU. Duhai ibu dan bapak maafkanlah kesalahan dan kekhilafan anakmu ini, yang baru bisa menenggadahkan tangan meminta darimu, yang belum mampu menginjakkan kaki sendiri, yang belum mampu memberimu kebahagiaan.

Masih kuingat perkataan mereka, tatkala melepasku merantau ke Kota Kembang, segala upaya mereka lakukan agar aku bisa melanjutkan perkuliahan. Malam itu mereka berkumpul dan memberikan nasehat, mereka mengusap kepalaku sambil berkata “Ndak Apa-apa, yang penting kamu bisa sekolah, meskipun nanti kalau kamu sukses, ibu dan bapak mungkin sudah tiada “, ya Allah hati ini tak kuasa menahan haru, butiran kecil mengalir membasahi pipi ini, tatkala mereka berkata demikian, Ya Robb pintaku, jangan engkau ambil mereka dariku sebelum mereka mendapatiku sukses dan membuatnya bahagia.

Masih kuingat senyuman penuh dengan kebahagian di wajah mereka, tatkala mereka menghadiri wisudaku, wisuda DIII di Perguruan TInggi yang ada di Kota Padang, rasa bangga mereka yang mendapatiku bisa menamatkan perkuliahan di perguruan tinggi dengan tepat waktu dan hasil yang memuaskan, ya karena aku adalah anak pertama yang bisa menikmati menuntut ilmu sampai ke jenjang perguruan tinggi, kakak-kakakku semua tidak ada yang tamat Sekolah Dasar, sehingga kebahagian mereka begitu besar, ya Allah, jagan biarkan kebahagian mereka cukup sampai disini, aku ingin melihat senyuman meraka tatkala mereka menghadiri wisuda D4 ku nanti ya Allah.

Bapak, Ibu terima kasih atas pengorbanan dan do’a yang selalu engkau panjatkan selama ini, do’akan anakmu ini agar menjadi orang yang soleh, insyaAllah tatkala aku belum bisa memberimu kebahagian didunia ini, maka do’akan anakmu mudah-mudahan kelak aku bisa membahagiakanmu dengan memberikan mahkota di syurga Allah nanti. Sebutir nasi saja belum bisa aku membalas kebaikanmu, setetes keringatmu belum tergantikan olehku, maka izinkan aku untuk membahagiakanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun