Aksi bulliying sudah marak terjadi dimana mana, padahal itu adalah tindakan terpuji untuk dilakukan. Tentu ada banyak faktor maraknya bulliying yang terjadi baru baru ini, kasus bulliying dari tahun ke tahun sangat meningkat, kebanyakan masyarakat menaruh harapan kepada pihak sekolah. Sekolah dijadikan semacam bengkel untuk memperbaiki karakter anak anak yang kurang baik. Para orang tua mengandalkan guru untuk menjadikan anak anak nya menjadi anak yang tidak nakal.
Apa bulliying itu??? Bulliying adalah aksi buruk seseorang untuk menjatuh kan atau mengejek seseorang  yang dilakukan dengan sengaja parahnya bulliying sering kita temukan di lingkungan sekolah. Salah satu alesan banyak anak yang tidak ingin sekolah karna maraknya kasus Bulliying yang sangat meningkat ini. Tentu banyak faktor yang menjadikan karakter seseorang seperti itu dari lingkungan, keluarga atau tidak adanya didikan oleh orang tua nya.
Tapi apakah sekolah itu sebagai jembatan anak untuk menjadi yang lebih baik? Padahal, banyak anak yang tidak ingin berangkat sekolah sebagai kebutuhan, mereka tidak menganggap sekolah itu penting bagi kebutuhan. Dengan adanya kasus Bulliying yang sangat meningkat tentu saja para orang tua menyalahkan sekolah yang lalai dalam menjaga dan mengajarkan anaknya menjadi lebih baik. Padahal, awal pembentukan karakter anak itu dimulai dari para orang tua nya sendiri bukan dari pihak sekolah.
Dalam permasalahan ini akhirnya banyak anak yang enggan untuk bersekolah karna ada rasa takut di dalam dirinya, anak menjadi trauma dan juga menjadi kan guru tidak maksimal untuk mengajar. Memang sudah seharusnya ada sebuah sistem yang menjadi titik temu permasalahan antara murid dan juga harapan harapan orang tua terhadao sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H