Pentingnya perlindungan HAM di era digital semakin meningkat seiring dengan evolusi teknologi dan pergeseran dinamika sosial. Generasi Z, sebagai agen perubahan utama dalam hal ini, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa kebebasan berekspresi mereka di dunia maya dihormati dan dilindungi. Ini mencakup membangun kesadaran tentang etika digital, keamanan data, dan penggunaan yang bertanggung jawab dari platform-platform media sosial.
Perlindungan HAM juga melibatkan advokasi untuk kebijakan publik yang mempromosikan lingkungan daring yang aman dan mendukung, serta memastikan bahwa setiap upaya pembatasan terhadap kebebasan berekspresi didasarkan pada hukum yang adil dan proporsional. Kolaborasi antara individu, platform media sosial, dan pemerintah dalam mengembangkan regulasi yang memadai dan efektif adalah krusial dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan perlindungan terhadap hak-hak individu.
Untuk melindungi kebebasan berekspresi warga negara, tentu diperlukan jaminan dalam suatu produk hukum. Menurut Thomas Emerson, kebebasan berekspresi perlu dijamin karena memiliki berbagai urgensi. Pertama, membantu seseorang untuk mendapatkan kepuasan.Â
Kedua, membantu untuk menemukan kebenaran. Ketiga, memperkuat kemampuan setiap individu dalam membuat keputusan. Keempat, menyediakan mekanisme yang mendukung terwujudnya keseimbangan antara stabilisasi dan perubahan sosial.
Keempat urgensi ini telah mencerminkan hakikat dari kebebasan berekspresi itu sendiri sebagai bagian dari komunikasi yang melibatkan dua atau lebih pihak. Dengan demikian, terdapat dua jenis hak dalam kebebasan berekspresi, yaitu hak untuk berekspresi itu sendiri dan juga hak untuk mendengarkan atau menerima ekspresi tersebut (Wiratraman, 2014).
Urgensi lainnya dapat dilihat dalam hubungan kebebasan berekspresi dengan demokrasi. John Stuart Mill berpendapat bahwa kebebasan berekspresi memiliki peran sentral dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan tidak tiran. Peran ini dimulai ketika proses pengisian jabatan pemerintahan melalui pemilu.Â
Untuk memilih calon yang paling baik dibutuhkan akses dan keterbukaan informasi tentang peserta pemilu. Hal ini penting agar masyarakat mempunyai informasi yang cukup dalam memilih calon yang tepat untuk duduk dalam pemerintahan.
 Kebebasan berekspresi di dunia maya adalah hak fundamental bagi generasi Z, tetapi tantangan seperti sensor, kontrol orang tua, dan kekhawatiran privasi harus diatasi agar mereka dapat sepenuhnya menggunakannya.