Mohon tunggu...
Nur Fatma Juniarti
Nur Fatma Juniarti Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dua anak yang pernah berkecimpung di dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inikah Obat Alternatif Demam Berdarah?

7 Desember 2014   05:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demam Berdarah! Begitulah diagnosa dokter setelah menganalisis hasil laboratorium dan gejala yang timbul pada anak sulung saya. Demam lebih dari tiga hari, penurunan nilai trombosit dan anti dengue IgM yang bernilai positif merupakan tanda-tanda dari penyakit demam berdarah.
Itulah mimpi buruk yang terjadi pada diri saya ketika 6 bulan yang lalu. Kejadian tersebut sekaligus merupakan pengalaman yang kedua di keluarga kami dalam menghadapi demam berdarah. Beberapa tahun silam, saya terkena penyakit yang sama. Walaupun sudah mendapat penanganan medis, trombosit tetap saja terjun bebas dan mencapai nilai terendahnya diangka 39000 (maaf tidak tahu satuannya). Setelah mencapai angka 39000, nilai trombosit merangkak naik secara perlahan dan susah payah. Dalam kurun waktu dua hari, nilai trombosit merangkak naik dan mencapai angka 50000.
Paham dengan bahayanya penyakit ini, menjadikan saya waspada. Ketika anak saya dinyatakan terkena demam berdarah, saya langsung berpikir untuk mencari obat-obatan dari alam sebagai pendukung obat-obatan medis. Setelah searching kanan kiri, akhirnya insting saya mengatakan bahwa ikan gindara dan daun pepaya dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk demam berdarah.
Sebagai percobaan pertama, saya menggunakan ikan gindara terlebih dahulu. Ikan gindara dimasak setengah matang dan dikonsumsi sebanyak 3 x  50 gram dalam sehari. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan. Dibandingkan dengan nilai trombosit saya yang selalu terjun bebas, nilai trombosit anak saya turun secara perlahan dan mencapai nilai terendah pada posisi 84000.
Ketika trombosit berada pada posisi 84000, saya mulai mempertimbangkan daun pepaya sebagai tambahan 'obat'. Saya agak ragu untuk meminumkan anak saya daun pepaya karena rasanya yang sangat pahit. Namun untuk kesembuhan, akhirnya saya mencoba daun pepaya kepada anak saya.
Dua lembar daun pepaya mentah diblender dengan air sekitar 200 cc. Jusnya kemudian diminum secara perlahan. Rasanya jangan ditanya, walaupun sudah ditambah madu, rasa pahit dari daun pepaya masih ada. Dalam rentang waktu 8 jam, anak saya hanya berhasil meminum 1/2 gelas jus daun pepaya.
Syukurlah, usaha anak saya meminum jus daun pepaya menunjukkan hasil. Setelah 8 jam berjuang melawan rasa pahit daun pepaya, trombosit anak saya dinyatakan normal. Dan semua hasil pemeriksaan darah yang lain juga normal. Anak saya dinyatakan telah sembuh dari demam berdarah. Jika kenaikan trombosit saya dijadikan kontrol, maka kenaikan trombosit yang dialami anak saya cukup pesat. Dalam waktu 8 jam setelah mengkonsumsi daun pepaya, nilai trombosit anak saya naik sekitar 2x lipat.
Apakah ikan gindara ataupun daun pepaya berkhasiat menyembuhkan demam berdarah? Untuk membuktikan hal ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Bukti dari satu sample, secara ilmiah tidak dapat dijadikan acuan yang akurat. Namun saya percaya, bahwa tuhan menciptakan alam dan seisinya untuk keperluan hidup manusia termasuk untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang sampai saat ini memang belum ditemukan obatnya.
Referensi :

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/07/22/m7kjz8-ikan-setan-bisa-sembuhkan-demam-berdarah

https://id.berita.yahoo.com/jus-daun-pepaya-obati-demam-berdarah-092745902.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun