Mohon tunggu...
Nur Fatimah
Nur Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Roman

Hujan di Siang Hari

12 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 12 Desember 2024   11:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Hujan selalu membawa suasana yang berbeda. Ketika siang hari terasa panas, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap. Awan-awan kelabu berkumpul, seolah memberi tanda bahwa hujan akan segera turun. Angin mulai bertiup pelan, membawa bau tanah yang khas.

Saat tetes pertama jatuh, bunyinya terdengar lembut. Air hujan membasahi dedaunan, atap rumah, dan jalanan. Suaranya menjadi musik alam yang menenangkan. Jalanan yang tadi ramai kini sepi. Dari dalam rumah, melihat hujan adalah pengalaman yang menyenangkan. Air menetes di kaca jendela, membentuk pola- pola acak. 

Hujan tidak hanya membuat suasana tenang, tapi juga bermanfaat. Tetesannya menyegarkan tanaman dan mengisi sungai. Bagi banyak orang, hujan membawa rasa damai. Meski terkadang merepotkan, hujan adalah anugerah yang memberi kehidupan bagi bumi dan makhluk di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun