Mohon tunggu...
Muhammad Nur Faqih
Muhammad Nur Faqih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis itu ribet

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anggap Saja Bahwa Musik Itu Halal, bahwa Nyanyian Itu Halal, Lagu Itu Kebutuhan

26 Mei 2011   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:13 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saudaraku, lelah atau penat atau jengkel yang engkau rasakan saat setiap kali status ataupun catatan temanmu ini mengusik wilayah “privasi”mu

Bagaimana aku memulai kata-kata ini ? langsung kuhantam ? entahlah

Kusampaikan pada catatan ini sebuah permisalan sederhana bagaimana sebenarnya kekuasaan musik dihati kita

#Anggaplah musik itu halal, putar musik kesukaan, tirukan setiap lirik yang dilontarkan oleh penyanyi, sampai semua lagu di kasetmu kau selesaikan

Lalu ganti dengan murottal semisal Syaikh Mishari Rasyid, mulai awal hingga 5 juz awal, ketika mendengarkan tirukanlah ayat-ayat al-qur’an yang beliau baca#

Sekarang bandingkan !!! berapa bait lagu yang kau hafal dan seberapa banyak ayat yang kau hafal

#Anggap bahwa nyanyian itu halal, dendangkan semua lagu yang kau hafal

Lalu coba mengajilah dengan ayat Al-Qur’an yang kau hafal#

Sekarang bandingkan !!! seberapa banyak kau salah dalam bait lagumu dibandinkan dengan seberapa banyak salahnya tajwidmu

#Anggaplah lagu itu kebutuhan,

Dua hal diatas telah kau lakukan, atau bahkan langsung dilakukan pada saat ini, kau ramaikan kamarmu dengan bunyi biduan-biduan menyanyi, seandainya saja kita DICABUT nyawa KITA, apa yang adukan kepada ALLAH ?

Tapi duhai jiwa betapa senangnya, saat engkau perbunyikan Al-Qur’an dimulut ini, membasahi mulut ini dengan lantunan ayat Al-Qur’an, lalu nyawa kita DICABUT saat membaca kalamullah, apa yang kau rasakan duhai jiwa?

Kematian bukan bahan yang bisa kau permainkan, kau mengira bahwa mati esok hari, padahal malaikat pencabut nyawa telah siap di ambang pintu kamarmu. Bahkan tatkala kau menyangkal bahwa ini urusan pribadimu dengan Allah, apa yang kau rasakan ketika temanmu meninggal didekatmu sedangkan kalimat terakhir yang diucapkan mulut adalah dendang lagu ? semoga Allah menjaga kita dari kesudahan yang buruk

Kusampaikan satu ayat

"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan".[Luqman : 6]

Ibnu Mas'ud dalam menafsirkan ayat ini berkata : "Demi Allah yang tiada tuhan selainNya, yang dimaksudkan adalah lagu".


Abu Abdillah Umar

Bandung, 22 Mei 2011

Pukul 22:44

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun