Mohon tunggu...
Ayafajar95
Ayafajar95 Mohon Tunggu... Guru -

Nama Nur Fajar Akbarwati. Lahir di kota Denpasar, 08 November 1995. Anak ke 3 dari 3 bersaudara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengasah Kemampuan Motorik Anak Sejak Dini

24 Mei 2015   21:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan motorik anak pada usia kanak-kanak awal mengalami kemajuan yang besar terhadap keterampilan motorik kasar dibanding keterampilan motorik halus. Keterampilan motorik kasar seperti berlari, melompat, atau aktivitas sejenis lainnya yang melibatkan otot besar. Adanya peningkatan otot dan tulang yang semakin kuat serta perkembangan paru-paru yang semakin membaik dan membesar, memungkinkan mereka untuk berlari, memanjat, dan melompat lebih baik, lebih cepat, dan lebih jauh dari keadaan sebelumnya. Ketika berusia 3-4 tahun, anak-anak sangat gemar melakukan kegiatan di atas. Mereka melakukan hal-hal tersebut hanya untuk menyenangkan hati serta ingin menunjukkan atau membanggakan bahwa mereka memiliki kemampuan yang mereka rasa sangat istimewa di masa itu. Ketika anak-anak mencapai usia 5 tahun, mereka semakin berani melakukan aktivitas yang terkadang berbahaya untuk usia mereka dan mendebarkan jantung orang dewasa. Anak yang berusia 5 tahun mampu berlari dengan kencang dan gemar berlomba dengan kawan-kawan sebaya maupun orangtua (Santrock, 2012: 242).

Sedangkan keterampilan motorik halus pada anak usia prasekolah juga mengalami perkembangan. Pada usia 3 tahun, terkadang anak sudah mampu mengambil benda-benda kecil, meskipun masih canggung, bahkan terkadang ada yang sudah mampu membangun menara dengan menyusun balok-balok. Atau ketika mereka bermain puzzle sederhana, mereka masih belum bisa meletakkan potongan secara tepat meskipun sudah mengenali lubang yang cocok untuk potongan tersebut. Namun ketika berusia 3-4 tahun, keterampilan motorik halus ini semakin berkembang dan menunjukkan kemajuan yang lebih jauh lagi. Sebenarnya baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan halus, sangat bervariasi terhadap setiap anak. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi, dukungan genetik, dan peluang mereka untuk melakukkan kegiatan-kegiatan motorik tersebut. Selain itu anak-anak dapat berlatih keterampilan motorik halus lainnya seperti menggambar bentuklingkaran atau segitiga. Keterampilan motorik halus anak-anak memainkan peran dalam makan atau memakai pakaian sendiri, menyikat gigi, membuka pintu atau menunjuk ke suatu objek, yang merupakan kegiatan sehari-hari yang dibutuhkan bagi anak-anak untuk menjalani kehidupan mandiri sebagai orang dewasa.

Dengan dilatihnya perkembangan motorik anak baik dari motorik kasar atau pun halus, hal itu dapat membantu meningkatkan keterampilan anak sejak dini. Dengan matangnya kemampuan motorik anak, maka tidak akan terjadi keterlambatan pada perkembangan motoriknya. Maka sudah seharusnya selalu mengawasi dan mengamati perilaku anak-anak agar bias membimbingnya dengan baik. Perlu diingat hindari pula mengatakan kata-kata negatif seperti “jangan” saat anak memainkan gunting. Hal yang harus dilakukan adalah seperti mengarahkan anak-anak yang baru mengetahui fungsi gunting dengan mengajarinya menggunting kertas secara perlahan dan tetap dalam pengawasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun