Mohon tunggu...
Nur Faizza Tunnisa
Nur Faizza Tunnisa Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Sosiologi Universitas Bangka Belitung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampoeng Reklamasi Inovasi bagi Industri Timah dan Ekonomi Kreatif

11 Desember 2023   14:05 Diperbarui: 11 Desember 2023   14:09 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Timah merupakan salah satu komoditas utama dan unggulan di Provinsi Kepulaun Bangka Belitung. Sejak masa penjajahan Belanda hingga Indonesia merdeka, timah telah menjadi komoditas untuk menggerakkan perekonomian di Bangka Belitung. Hingga kini, jumlah penambang timah di Bangka Belitung terus bertambah. Ada yang dikelola oleh perusahaan hingga oleh masyarakat daerah pertambangan. Salah satu perusahaan yang melakukan aktivitas tambang adalah PT. Timah, Tbk.

PT. Timah, Tbk merupakan perusahaan milik negeri atau BUMN. Perusahaan yang telah beroperasi sejak zaman Belanda (menurut sejarah munculnya cikal bakal PT. Timah, Tbk) telah banyak melakukan aktivitas tambang. Salah satu aktivitas tambang yang dilakukan oleh perusahaan timah ini adalah reklamasi.

Reklamasi merupakan sebuah usaha untuk memulihkan kembali lahan pasca tambang agar ekosistem lingkungan dapat terjaga dan dipulihkan. Salah satu hasil reklamasi yang dilakukan oleh PT. Timah, Tbk adalah Kampoeng Reklamasi yang terletak di Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

Sejarah Kampoeng Reklamasi

Kampoeng Reklamasi merupakan salah satu hasil upaya dan kewajiban perusahaan PT. Timah, Tbk untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan di lahan bekas tambang timah didirikan pada tahun 2015 dan selesai pada tahun 2016. Tempat ini memiliki luas lahan sebesar 36,6 hektare. Pada saat proses pembuatan Kampoeng Reklamasi melibatkan masyarakat sekitar untuk meratakan tanah bekas galian tambang hingga menanam pohon disekitarnya.

Kampoeng Reklamasi didirikan dengan mengangkat konsep edu eco tourism yang bertujuan mengintegrasikan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, agrowisata, wisata air, hingga Pusat Penyelematan Satwa.  Kampoeng Reklamasi dioperasikan oleh PT. Timah Agro Manunggal (TAM) dan bekerjasama dengan Alobi (Yayasan Konservasi Satwa Liar dan Pusat Penelitian).

Keberkahan Hadirnya Kampoeng Reklamasi

Kampoeng Reklamasi sebagai tempat wisata alam dan pusat penyelamatan satwa yang terancam punah memberikan sejumlah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar. Manfaat ini muncul karena di dalam Kampoeng Reklamasi terdapat berbagai macam sektor yang dapat mengembangkan ekonomui kreatif. Beberapa sektor yang ada di Kampoeng Reklamsi antara lain: Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, wisata air, penelitian, pendidikan, hingga perlindungan dan penangkaran satwa liar yang terancam punah.

Di dalam Kampoeng Reklamasi terdapat perkebunan buah naga, mangga, jambu, dll. Di sektor pertanian terdapat sayur hidroponik, di sektor perikanan terdapat pembibitan dan perkembang biakan ikan air tawar, di sektor peternakan terdapat peternakan sapi, di sektor penelitian dan perlindungan satwa liar yang di kelola oleh yayasan Alobi.

Adapun manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sejak adanya Kampoeng Reklamasi ini antara lain: Dibangunnya fasilitas jalan yang diaspal, masuknya aliran listrik dan lampu penerang jalan, terbukanya lowongan pekerjaan, serta adanya peluang berjualan di saat adanya event kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Ekonomi Kreatif di Kampoeng Reklamasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun