Model-Model Pondok Pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)
A. Â Pondok Pesantren Salafiyah (Tradisional)
Pengertian salafiyah menurut bahasa yaitu kata Sallaf berasal dari bahasa Arab yang artinya dulu atau yang sudah tetap. Sedangkan menurut istilah pesantren salafiyah atau tradisional ialah pesantren yang masih mempertahankan pelajaran dengan kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan pengetahuan umum. Pesantren salafiyah biasanya sangat identik dengan tradisional dan sangat berbeda dengan pesantren modern yang membedakannya yaitu dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. Di Nusantara dalam pengertian istilah pesantren salafiyah berkonotasi dengan pesantren tradisional yang menganut sistem pendidikan kuno yaitu bendongan, sorogan, dan wetonan. Sistem pendidikan pesantren salafiyah ini memang murni mengajarkan ilmu agama baik dengan sistem tradisional maupun sistem klasikal atau jenjang kelas yang umum yang biasanya orang menyebutnya dengan madrasah diniyah.
pesantren salafiyah yang memiliki santri cukup banyak biasanya menganut dua sistem yaitu sistem sorogan atau wetonan dan sekaligus klasikal. Kegiatan di pondok pesantren Salafiyah ini diantaranya:
1. Â ngaji kitab kuning
2. pasaran di bulan Romadhon
3. melakukan salat jamaah
4. mauludan
5. Â kerja bakti di lingkungan pondok pesantren
Secara garis besar dalam proses belajar mengajar pesantren salafiyah menganut dua sistem pengajaran, yaitu :
1. Sistem Wetonan
Dalam sistem wetonan ini yaitu sistem pengajarannya dilakukan dengan Kyai membaca kitab dan disimak oleh beberapa santri yang membawa masing-masing kitab yang sama.
2. Sistem Sorogan
Dalam sistem sorogan ini yaitu sistem pengajarannya dilakukan dengan santri yang membawa kitab ke hadapan Kyai, kemudian santri membacanya, dan jika ada kesalahan maka langsung dibenarkan oleh Kyai.
B. Â Pondok Pesantren Khalafiyah (Modern)
Pesantren khalafiyah atau modern ialah perkembangan dari pesantren salafiyah yang di dalamnya dicampur aduk dengan kemajuan zaman. Dengan perkembangan teknologi yang pesat ini akan mendorong pesantren khalafiyah atau modern untuk mengikutinya hingga pada akhirnya didirikan pesantren ini dengan tujuan agar membantu santri untuk memiliki kemampuan atau keterampilan intelektual muslim yang berasaskan Islam. Di pesantren khalafiyah atau modern ada pengajaran mengenai kitab-kitab klasik atau kitab-kitab kuning selain itu ada pengajaran pelajaran tentang ilmu-ilmu umum dan ada pengajaran mengenai kitab-kitab klasik atau kitab-kitab kuning. Hal tersebut yang menjadikan perbedaan antara lulusan pesantren khalafiyah dan pesantren salafiyah. Hal-hal lain yang dari pesantren modern dari segi bahasa bahasa Inggris dan bahasa Arab dimana hampir penggunaannya dalam sehari-hari itu diwajibkan untuk para santri. Selain tersebut juga ada kurikulum yang dibuat oleh pesantren modern yang tujuannya untuk santrinya agar selalu berkembang.
Kurikulum yang dibuat pesantrean itu biasanya langsung diterapkan oleh Kyai itu sendiri dengan melihat kondisi perkembangan yang ada. kehidupan di pesantren bagi para santri santri pun itu beragam-ragam, misal di pesantren modern santri tidak diwajibkan untuk bersarung, santri yang lain atau di luar sana dari pesantren salafiyah. Meskipun ada perbedaan antara pesantren khalafiyah dan pesantren salafiyah juga terdapat persamaan cita-cita untuk menjadikan Islam kembali berjaya seperti halnya pada masa bimbingan Nabi Muhammad SAW.
C. Kategori Pondok Pesantren
Zamakhsyari dhofier memandang pondok pesantren menjadi dua kategori yaitu pesantren Salafi dan pondok pesantren Khalafi. Â pondok pesantren Salafi mengajarkan ajaran kitab-kitab plastik sebagai inti pendidikannya. penerapan sistem madrasah untuk memudahkan sistem sorogan, gaya yang dipakai dalam lembaga-lembaga pengertian bentuk lama tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan. pondok pesantren Salafi telah memasukkan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah yang dikembangkan atau membuka tipe-tipe sekolah umum di dalam lingkungan pondok pesantren. Pondok pesantren dengan kategori seperti ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu : yang pertama memiliki santri yang belajar dan tinggal bersama Kyai kurikulumnya itu tergantung Kyai dan pengajarannya pun secara individual baru, yang kedua memiliki madrasah kurikulum yang tertentu santrinya bertempat tinggal di asrama untuk mempelajari pengetahuan agama dan umum, yang ketiga hanya berupa asrama santri belajar di sekolah madrasah bahkan agama di luar atau perguruan tinggi umum yaitu sebagai pengawas dan pembina mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H