Mohon tunggu...
Mohamad Nurfahmi Budiarto
Mohamad Nurfahmi Budiarto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Think...than write...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Prediksi 16 Besar Piala Dunia 2014 Brasil vs Cile : Tim Samba Siaga Satu

28 Juni 2014   02:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:31 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Live On
K-Vision / ANTV / TVOne
Sabtu, 28 Juni 2014
Pukul 23.00 WIB

TAK boleh ada kesalahan sedikitpun!. Itulah kalimat bernada perintah dari Luis Felipe Scolari, yang ditujukan bagi anak asuhnya sebelum laga 16 besar Piala Dunia 2014, kontra Cile. Pada pertandingan yang akan berlangsung di Estádio Mineirao, Belo Horizonte, Sabtu (28/6) malam nanti, Brasil memang dilarang tampil melempem jika tak ingin terjungkal.

"Bertemu sesama wakil Amerika Selatan memang selalu menyulitkan, dan Cile adalah lawan berat yang sebenarnya ingin kuhindari. Namun karena ini sudah menjadi jalan yang harus kami hadapi, tak ada cara lain, tim harus bermain bagus dan tak mempertontonkan tindakan gegabah," kata Scolari, di Sambafoot, kemarin.
Menilik sisi kekuatan, seharusnya tak ada yang perlu dikhawatirkan dari kubu Brasil. Kualitas personal yang ada pada diri Neymar, Oscar, Fred, Paulinho, Fernandinho sampai Luiz Gustavo, bisa menjadi jaminan kalau lini pertahanan tim tamu tak akan nyaman.
Di sisi statistik sejarah, Brasil juga dominan. Tim Samba selalu menang dalam tiga pertemuan di Piala Dunia kontra Cile dan semua terjadi di fase knock out. Kemenangan tersebut diraih pada babak kedua Afsel 2010, babak kedua Prancis 1998 dan semifinal di Cile 1962.

Tidak hanya itu, Brasil selalu menang dalam lima laga terakhir di ronde kedua Piala Dunia dengan sukses mengemas 13 gol dan mencatat empat clean sheet. Cile semakin minor, karena mereka tak pernah menang dari Selecao di tanah Brasil. Catatannya, 20 kekalahan dan enam seri.
"Kami memang kecil dibanding Brasil, dan mereka selalu mendominasi setiap kali kami bertemu. Namun kini suasananya berbeda. Apalagi setahun lalu (April 2013-red), kami bisa menahan mereka di tempat yang akan kami gunakan sebagai altar perang yang sesungguhnya. Motivasi kami sangat besar untuk mencetak sejarah, dan itu akan kami buktikan dengan kualitas permainan di lapangan nanti," beber Arturo Vidal, gelandang serang Cile, di O Globo.

Apa yang keluar dari punggawa Juventus tersebut tak hanya sekadar pengancam saja. Senjata utama Cile tak lain adalah kerja sama tim. Sistem kolektivitas yang menjadi pondasi permainan Cile di fase grup, memberi ancaman yang bisa mengganjal ambisi Brasil untuk meraih gelar juara di rumah sendiri.
Pelatih Cile, Jorge Sampaoli mengakui, timnya tak modal yang cukup dari sisi teknik untuk mengatasi permainan Brasil. Namun, pola komunikasi dan sistem permainan antarlini yang rapi, membuat semuanya menjadi lebih ringan. "Hanya saja kami harus fokus pada permainan sendiri sepanjang 90 menit. Saya yakin, partai ini memang akan berakhir hanya dalam rentang 90 menit, dan saya optimis tim kami yang akan melaju ke delapan besar," tegasnya.

Sebuah pernyataan ancaman yang disadari Luiz Felipe Scolari. Big Phil sadar, timnya wajib memasang kuda-kuda penanda siaga satu. Mantan arsitek Chelsea dan timnas Portugal ini mengaku, Cile bukanlah apa yang mereka hadapi setahun lalu, atau bahkan enam bulan silam saat undian dilakukan.
"Ketika kami dipastikan bersua Cile, banyak orang tersenyum lebar karena mereka mengira Cile tak terlalu pantas menghadapi kualitas kami. Tapi saya langsung tahu, Sampaoli dan pemainnya sudah bekerja keras yang memberi mereka satu tempat di 16 besar. Jelas, itu ancaman luar biasa bagi kami," tukas Scolari.

Kiper Cile, Claudio Bravo menganggap, apa yang akan dihadapi timnya adalah sebuah takdir, yang nantinya justru akan berujung pada kemenangan bagi negaranya. "Saya senang karena semua orang justru menganggap remeh kami. Itu sebuah kenyataan, tapi justru kami merasakan energi positif menghadapi rival lama kami. Kami punya sejarah yang memberi kesempatan untuk menyingkirkan tuan rumah dalam sebuah turnamen," tegas kiper anyar Barcelona tersebut.

Ucapannya bisa jadi bermodal beberapa pemain Cile yang kini atau pernah berkarier di negeri Samba tersebut. Setidaknya ada empat yang sangat paham budaya permainan Brasil, karena berkarier di Liga Brasil, yakni Eduardo Vargas, yang bermain bersama Gremio, lalu Jorge Valdivia bareng Palmeiras, ada juga penggawa Internacional, Charles Aranguiz dan bek Eugenio Mena, yang menjadi andalan Santos.
Edu Vargas berhasil mencetak gol pada dua pertemuan terakhir Cile kontra Brasil, termasuk pada partai persahabatan di Belo Horizont April 2013. Selain itu, empat dari lima gol Cile di Brasil 2014 datang sebelum babak pertama.

Situasi ini pula yang menimbulkan kekhawatiran gelandang Brasil, Luiz Gustavo. "Kami tak pernah berpikir apa yang terjadi di masa lalu, karena sesungguhnya mereka punya banyak pemain berkualitas tinggi. Kami harus berpikir masa sekaran, sesuatu yang sulit di depan mata. Sekarang, pertemuan ini akan memiliki cerita berbeda," tegasnya.
==========================

Match Background
-Cile kebobolan sebelas gol pada tiga pertemuan di putaran final Piala Dunia.
-Edu Vargas berhasil mencetak gol pada dua pertemuan terakhir Cile kontra Brasil, termasuk pada partai persahabatan di Belo Horizont April 2013
-Brasil berhasil mencetak dua gol atau lebih dalam sembilan pertemuan terakhir kontra Cile, memasukkan 32 gol atau rata-rata 3,6 gol per gim.
-Gol pertama Neymar ke gawang Kamerun tercatat sebagai gol ke-100 di ajang Piala Dunia 2014, dan juga dalam penampilan Brasil yang ke-100 di event empat tahunan tersebut.
-Neymar berhasil menuai empat gol dalam tiga partai, dan delapan gol dari enam laga terakhir bersama Brasil.
-Empat dari lima gol Cile di Brasil 2014 datang sebelum babak pertama.
-Cile kalah dalam dua kesempatan terakhir di babak kedua, dan kedua-duanya datang dari Brasil, yakni kalah 0-3 di Afsel 2010 dan takluk 1-4 di Prancis 1998.
-Brasil selalu menang dalam lima laga terakhir di ronde kedua, mencetak 13 gol dan mencatat empat clean sheet.
-Kali terakhir Brasil kalah di babak kedua pada ajang Piala Dunia terjadi pada Italia 1990, yakni saat takluk 0-1 dari Argentina.
-Keseluruhan, Brasil hanya sekali kalah dalam 10 partai kontra wakil Amerika Selatan, dengan mencatat delapan menang dan sekali seri.
-Cile selalu kalah dalam empat pertandingan terakhir bersua wakil Amerika Selatan.
-Cile tak pernah menang dari Selecao di tanah Brasil, dengan 20 kalah dan enam seri.
-Brasil tak terkalahkan dalam 40 laga beruntun di Brasil, dengan kekalahan terakhir terjadi pada laga kontra Paraguay dengan skor 0-1 pada Agustus 2002.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun