Mohon tunggu...
Mohamad Nurfahmi Budiarto
Mohamad Nurfahmi Budiarto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Think...than write...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Liverpool vs Swansea City : Emosi Guru versus Murid

22 Februari 2014   22:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK


Live On
Bein Sport 3
Liverpool vs Swansea City
Minggu (23/2)
Pukul 20.30 WIB

SEPAK bola selalu menciptakan sejarah. Idiom tersebut sudah berulangkali terjadi, dan Anfield, Minggu (22/2) bakal menjadi saksi terciptanya satu catatan menarik di Premier League. Untuk ke sekian kali, guru akan berhadapan dengan murid, untuk menjadi yang terbaik demi keuntungan tim yang dibelanya sekarang.
Itulah yang akan terjadi tatkala Liverpool menjamu Swansea City, pada lanjutan Premiership. Dua nama yang bakal menuai perhatian adalah Brendan Rodgers (Liverpool) dan Garry Monk (Swansea City). Dua pria yang sama-sama berstatus manajer tersebut awalnya adalah sosok pelatih dan pemain.
Rodgers menjadi mentor bagi Garry Monk, kala nama terakhir masih berstatus bek tangguh milik Swansea, yang mendapat 'pelajaran' bagaimana cara bermain sebagai pemain bertahan. Rodgers juga yang mengangkat Monk masuk ke jajaran tim pelatih, sebelum pergi ke Liverpool. Nyatanya, Monk memang berstatus asisten pelatih saat Michael Laudrup menjadi bos Swansea City.
Kini, keduanya bakal berjibaku untuk adu strategi guna memenangkan pertandingan bergengsi di Merseyside. Bukan kali ini saja guru versus murid terjadi. Sebelumnya ada Sir Alex Ferguson yang pernah bertemu Paul Ince, Roy Keane sampai Mark Hughes. Sebagian besar dari pertemuan tersebut berakhir dengan kemenangan sang guru. Lalu bagaimana dengan hasil akhir di Anfield malam ini, menjadi hal menarik.
"Terima kasih pada Brendan, karena dia memberikan banyak hal selama menjadi pemain dan asisten pelatih. Dia brilian, dan saya harus mengakui kalau masa depannya cerah. Tapi kini kami berada di pihak yang berbeda, dengan tujuan yang tak sama. Artinya, saya siap memberikan kejutan di Anfield," kata Monk, di Liverpool Echo, kemarin.
Ancaman yang tak bisa diremehkan begitu saja. Pasalnya, pada pertemuan terakhir di Liberty Stadium, kubu tamu sempat membuat Liverpool kerepotan. Andai Jonjo Shelvey tak membuat kesalahan, bisa jadi armada Rodgers pulang dengan tangan hampa.
"Konsentrasi menjadi hal yang harus kami perhatikan. Itu pula yang terjadi ketika kami bermain imbang kontra Napoli. Namun menahan imbang Napoli, memberi kami kepercayaan tinggi menuju Merseyside," tegas Monk.
Monk sepertinya sudah mengetahui dapur serangan apa yang akan ditampilkan sang guru. bersama Rodgers, ia merasakan 45 partai bersama Swansea City. Ia juga menjadi saksi saat sang manajer menuai 43 kemenangan dalam 96 partai bareng mantan timnya itu.
Monk boleh percaya diri. Pasalnya, gelandang Jonjo Shelvey yang notabene mantan pemain Liverpool sudah bisa diturunkan. Kebugaran sang gelandang tentu sangat berharga untuk menambal kelemahan lini tengah, sekaligus menjadi penghambat Steven Gerrard dkk.
Di sisi lain, kedatangan Swansea diikuti catatan kurang menguntungkan, yang membuat mereka berada di posisi minor. Sebut saja, The Swans tak perah menang dalam 12 laga tandang ke Anfield, dengan tiga seri dan sembilan kekalahan. Tahun lalu, mereka ditekuk dengan skor telak 0-5.
Bahaya lain, tuan rumah sudah mencetak 38 gol dalam 12 partai terakhir, sementara Swansea dalam rentang pertandingan itu hanya mampu menuai lima gol!. "Secara statistik kami memang unggul. Tapi saya tahu karakter Garry (Monk) yang tak mudah menyerah. Kami harus waspada, karena bagaimanapun dia tahu apa yang harus dilakukan," sebut Brendan Rodgers, Manajer Liverpool. Ia mengaitkan pendapatnya itu dengan hasil imbang sang tamu tanpa gol kontra Napoli.
Rodgers sendiri tak ambil pusing dengan realitas kalau dirinya akan menghadapi mantan pemainnya. Menurutnya, kini semuanya sudah berbeda. "Garry sangat cerdas, cepat belajar dan mudah beradaptasi. Itu berarti sinyal bahaya bagi pasukanku," tegasnya.
Namun ia percaya, Gerrar dkk bakal memberi tiga poin penting. Catatan positif menjadi modal, yakni tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir di Premier League, yakni lima menang dan dua seri. Hanya Chelsea yang bisa menyamai rangkaian hasil positif tersebut sepanjang 2014.
Sisi agresivitas menjadi corak permainan Rodgers, yang wajib diwaspadai tim tamu. The Reds sudah mencetak 43 gol di babak pertama, dan catatan itu tertinggi dibanding tim lain.
Hal lain, tim tamu tak pernah menang dalam tujuh laga terakhir sebagai tamu. Sisi negatif juga terlihat sepanjang musim ini, Swansea City hanya mampu menuai tujuh gol di babak pertama. "Sepertinya kami memang layak memenangi laga ini," sebut gelandang Jordan Henderson.

Tantangan Gerro dan Bony
SELAIN nama Brendan Rodgers dan Garry Monk, dua persona yang juga akan menarik perhatian penonton adalah dua pemain yang disebut 'agresor'. Steven Gerrard di kubu tuan rumah, bakal beradu peran dengan Wilfried Bony di tim lawan. Dua peran berbeda memang memisahkan mereka, tapi khalayak tetap menunggu kreasi keduanya.
Maklum, dua pemain ini memiliki statistik yang menarik. Steven Gerrard misalnya, tercatat sebagai pemain terbanyak yang mampu memberi assist sempurna berujung gol, melalui tujuh set piece sepanjang musim ini.
Striker Luis Suarez mengaku sangat menikmati bola-bola yang diarahkan sang kapten ketika mengambil kesempatan tendangan bebas atau sepak pojok. "Arahnya sangat tajam, dan saya yakin itu sangat sulit diantisipasi bek lawan. Setidaknya, bola kiriman Steven membuat suasana gaduh di area gawang lawan," sebutnya.
Ucapan bernada pujian tersebut memang bukan tanpa sebab. Tujuh dari total sembilan assist yang sudah dibuat Super Gerro di Premier League, berasal dari set piece yang diambilnya. Tak heran, peran ini bisa menjadi modal berharga jika Swansea City terlalu banyak menumpuk pemain di area bertahan.
Kans bagi Gerarrd untuk mengirim si kulit bundar dengan matang ke depan jala lawan terbuka. Pasalnya, tim tamu memiliki catatan statistik yang buruk terkait pelanggaran. The Jack, sebutan lain Swansea City, melakukan pelanggaran di area 30 meter pertahanan sendiri, rata-rata 3,4 kali per gim.
"Dia memang berbahaya, tidak hanya umpan-umpan serta eksekusi sepakan bebas, melainkan warna permainan yang tak menurun," aku Garry Monk, Manajer Swansea City, yang mengaku teman sebaya Gerrard.
Jika Liverpool punya Gerrard, sifat opportunis Wilfried Bony menjadi andalan Swansea City. Datang sebagai pemain tertajam di Eredivisie, ia sudah mengoleksi delapan gol musim ini. Uniknya, catatan istimewa tersebut hanya berlaku di Wales saja. Artinya, Bony belum pernah mencetak gol di Inggris!
Artinya, saat menghadapi Liverpool, kansnya kecil untuk mencetak gol. Namun sang pemain cuek dengan analisa statistik tersebut. Ia mengaku hanya ingin berkonsentrasi di lapangan, dan memberi penampilan terbaik bagi timnya.
"Fakta itu memang realitas, dan saya harus mengakuinya. Tapi bukan berarti menjadi beban. Saya hanya ingin tampil baik, memberi lebih dari seratus persen kemampuanku. Liverpool adalah lawan berat, dan saya sangat gembira jika kami pulang membawa poin," tutur Bony.

match background
-Daniel Sturridge menjadi pemain pertama Liverpool yang mencetak gol pada tujuh laga beruntun di pentas Premier League.
-Swansea dua kali menang dan sekali kalah dalam enam pertemuan dengan Liverpool.
-Bersama Swansea City, Brendan Rodgers meraih catatan 43 menang dari 96 partai.
-Koleksi gol Swansea City (33), tepat setendah dari apa yang didapat Liverpool musim ini (66 gol).
-Pada tiga partai terakhir, Liverpool dan lawan sama-sama mencetak gol.
-Hanya 25 persen umpan Swansea ada di sepertiga lapangan lawan, terburuk dibanding tim lain di Premiership.
-Liverpool tercatat sebagai tim yang paling banyak melakukan umpan terobosan di Premier League musim ini, yakni 44 kali.
-Swansea City mencetak rata-rata di bawah 2,5 gol dalam enam partai away terakhir.
-Pemain Swansea City, Ben Davies memiliki catatan terbanyak dalam membuka kreasi gol tanpa assist, yakni 27 kali.
-Steven Gerrard mengoleksi tujuh assist dari set piece, terbanyak dibanding pemain lain.
-Liverpool mengoleksi rata-rata mencetak lebih dari 1,5 gol pada tiga laga terakhir di rumah sendiri.
-Meski sudah mencetak delapan gol musim ini, Wilfried Bony belum mencetak gol di tanah Inggris.
-Luis Suarez mencatat 55 tembakan tepat sasaran di Premier League musim ini, 20 lebih banyak dibanding pemain lain.

Head to Head
Tanggal        Hasil                Skor
16-9-13         Seri                Swansea     2 - 2     Liverpool
17-2-13        M (Liverpool)        Liverpool     5 - 0     Swansea
25-11-12        Seri                Swansea     0 - 0     Liverpool
31-10-12        M (Swansea)            Liverpool     1 - 3     Swansea
13-5-12        M (Swansea)            Swansea     1 - 0     Liverpool
5-11-11        Seri                Liverpool     0 - 0     Swansea
9-1-90            M (Liverpool)        Liverpool     8 - 0     Swansea
6-1-90            Seri                Swansea     0 - 0     Liverpool
9-4-83            M (Liverpool)        Liverpool     3 - 0     Swansea
18-9-82        M (Liverpool)        Swansea     0 - 3     Liverpool
16-2-82        M (Swansea)            Swansea     2 - 0     Liverpool
2-1-82            M (Liverpool)        Swansea     0 - 4     Liverpool
3-10-81        Seri                Liverpool     2 - 2     Swansea

Sisi Liverpool
Gol kandang : 38
Gol tandang : 28
Kebobolan kandang : 9
Kebobolan tandang : 23
Rata-rata gol kandang : 2,92
Rata-rata gol tandang : 2,15
Rata-rata kebobolan kandang : 0,69
Rata-rata kebobolan tandang : 1,77
Clean sheets kandang : 38.5%
Clean sheets tandang : 15.4%
Gagal cetak gol kandang : 7.7%
Gagal cetak gol tandang : 7.7%
Menang : 61.5%
Seri : 19.2%
Kalah : 19.2%
Cetak gol : 2,54
Kebobolan : 1.23
Total gol per gim : 3,77

# Skor Kandang
Skor    Partai    Presentase
5 - 1    2     15.4%
4 - 1    2     15.4%
3 - 1    2     15.4%
4 - 0    2     15.4%
1 - 0    2     15.4%
2 - 2    1     7.7%
0 - 1    1     7.7%
2 - 0    1     7.7%

# Periode Gol Kandang
Waktu        Masuk        Bobol
0-15 menit    6         0
16-30 menit    9         1
31-45 menit    11         1
46-60 menit    7         2
61-75 menit    1         3
76-90 menit    4         2
Rata-rata gol : 37,84 menit
Rata-rata bobol : 59,11 menit


Sisi Swansea Ciy

Gol kandang : 24
Gol tandang : 9
Kebobolan kandang : 20
Kebobolan tandang : 16
Rata-rata gol kandang : 1,85
Rata-rata gol tandang : 0,69
Rata-rata kebobolan kandang : 1,54
Rata-rata kebobolan tandang : 1,23
Clean sheets kandang : 38.5%
Clean sheets tandang : 15.4%
Gagal cetak gol kandang : 7.7%
Gagal cetak gol tandang : 53.8%
Menang : 26.9%
Seri : 26.9%
Kalah : 46.2%
Cetak gol : 1,27
Kebobolan : 1,38
Total gol per gim : 2,65

# Skor Tandang
Skor    Partai    Presentase
1 - 1    3     23.1%
2 - 0    3     23.1%
1 - 0    3     23.1%
0 - 2    2     15.4%
1 - 2    1     7.7%
3 - 0    1     7.7%

# # Periode Gol Kandang
Waktu        Masuk        Bobol
0-15 menit     2         2
16-30 menit    1         4
31-45 menit    1         2
46-60 menit    3         4
61-75 menit    0         2
76-90 menit    2         2
Rata-rata gol : 43,44 menit
Rata-rata bobol : 44 menit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun