Mohon tunggu...
Nurfadillah Saiful
Nurfadillah Saiful Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas muhammadiya mataram ingin menjadi dosen

hobi memamsak dan main volly

Selanjutnya

Tutup

Analisis

isu isu sosial emosional di sekolah dasar

27 Januari 2025   20:39 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Isu-Isu Sosial-Emosional di Sekolah Dasar
Isu sosial-emosional di sekolah dasar semakin mendapatkan perhatian karena dampaknya yang besar terhadap perkembangan anak. Usia sekolah dasar adalah periode penting dalam pembentukan dasar karakter dan keterampilan sosial yang akan mempengaruhi kehidupan anak di masa depan. Gangguan atau tantangan sosial-emosional yang muncul pada usia ini bisa berdampak pada kemampuan anak untuk belajar, berinteraksi dengan teman sebaya, dan beradaptasi di lingkungan sosial mereka. Berikut ini adalah beberapa isu sosial-emosional yang sering ditemui di sekolah dasar.

1. Kecemasan Sosial
Anak-anak di sekolah dasar sering mengalami kecemasan sosial, yang mengarah pada rasa takut atau cemas dalam berinteraksi dengan teman sebaya atau berbicara di depan kelas. Kecemasan sosial ini bisa disebabkan oleh perasaan takut dihakimi, takut tidak diterima, atau merasa tidak mampu. Anak-anak dengan kecemasan sosial sering menarik diri dari interaksi sosial dan merasa cemas saat berpartisipasi dalam aktivitas kelompok.

Dampaknya:

Kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat.
Menghindari kegiatan kelompok, yang dapat mempengaruhi keterampilan sosial anak.
Penurunan rasa percaya diri.
Solusi:

Mendukung anak untuk berlatih keterampilan sosial melalui simulasi atau permainan peran.
Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di kelas, di mana anak merasa diterima dan dihargai.
2. Perundungan (Bullying)
Perundungan di sekolah dasar merupakan isu sosial-emosional yang cukup serius. Anak-anak yang menjadi korban perundungan bisa mengalami masalah emosional yang mendalam, seperti depresi, kecemasan, dan rasa tidak aman. Perundungan bisa berbentuk fisik, verbal, atau sosial (misalnya, pengucilan).

Dampaknya:

Penurunan harga diri.
Isolasi sosial dan kesulitan beradaptasi di sekolah.
Risiko kesehatan mental yang lebih tinggi seperti depresi atau gangguan kecemasan.
Solusi:

Menerapkan program anti-perundungan di sekolah, yang mengajarkan empati, komunikasi, dan cara melaporkan perundungan.
Mendorong anak untuk berbicara dengan orang dewasa yang mereka percayai jika mereka mengalami atau menyaksikan perundungan.
3. Kesulitan Mengelola Emosi
Anak-anak di usia sekolah dasar sering kali kesulitan dalam mengenali dan mengelola emosi mereka, seperti kemarahan, frustrasi, atau kecemasan. Tanpa keterampilan emosional yang baik, mereka mungkin meluapkan perasaan mereka secara berlebihan, yang bisa mengganggu interaksi sosial dan pembelajaran di kelas.

Dampaknya:

Konflik antar teman sekelas.
Gangguan dalam konsentrasi belajar.
Potensi perkembangan masalah emosional lebih lanjut di masa depan.
Solusi:

Mengajarkan keterampilan regulasi emosi melalui program pendidikan sosial-emosional.
Memberikan ruang bagi anak untuk berlatih strategi relaksasi atau manajemen stres, seperti pernapasan dalam atau meditasi ringan.
4. Perbedaan Sosial dan Ekonomi
Anak-anak dari latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda sering kali menghadapi tantangan dalam hal penerimaan dan hubungan sosial di sekolah. Perbedaan dalam hal pakaian, makanan, atau akses ke kegiatan ekstrakurikuler dapat menimbulkan perasaan minder atau terpinggirkan di kalangan anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun