Rumah sakit merupakan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki peran strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan standar yang berlaku. Pelayanan keperawatan menjadi kunci dalam pelayanan di rumah sakit karena menjadi tenaga menis terbanyak dengan waktu pelayanan satu hari penuh. Mutu asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh kompetensi dan kinerja perawat.
Tenaga medis yang menguasai bidangnya, mampu memberi layanan medis yang berkualitas. Seorang perawat dengan wawasan dan kemampuan yang ahli, serta menjaga hubungan professional dengan pasien, mempu bekerja sama dengan tim medis lain, dan mampu memahami kebutuhan pasien, akan menghasilkan asuhan keperawatan yang bermutu. Â Pelayanan keperawatan memiliki pengaruh besar dalam peningkatan kepuasan pasien di rumah sakit. Komponen seperti kecerdasan emosional memiliki indeks penting bagi seorang perawat dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengelola diri dan hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional berupa kemampuan seseorang dalam merasakan emosi, memahami emosi, dan mengelola emosi dirinya dan orang lain. Pengelolaan emosi yang terampil dapat meningkatkan sikap postif dalam memberikan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kinerja perawat dalam menanggulangi beban kerja yang selalu berubah-ubah. Kecerdasan emosional yang baik membantu perawat dalam memberikan pelayanan dan asuhan secara efektif di rumah sakit. Dengan kecerdasan emosional, seorang perawat mampu berkomunikasi dengan benar secara simpatik dengan pasiennya. Perawat memiliki konsistensi berkomunikasi yang baik dengan orang lain, cenderung memiliki rata-rata EQ lebih tinggi. Seorang perawat yang professional, terlihat dari performa kerjanya yang baik dan terukur. EQ menjadi penilaian yang penting bagi perawat, tidak hanya untuk mengukur prestasi tetapi juga meningkatkan kinerja. Â
Dengan kecerdasan emosi, perawat dapat memahami bagaimana perasaan pasien sehingga menciptakan rasa empati. Perawat dengan keteraturan emosi dapat memberikan pengaruh postif dalam mempererat hubungannya dalam kelompok. Seoramg perawat dengan EQ yang tinggi memiliki pola perilaku yang lebih etis. EQ yang tinggi dari perawat klinis mampu mempertahankan pekerjaan, karir, dan berkontribusi dalam meningkatkan program kesehatan.
Kecerdasan emosional perawat harus dilihat dari dua hal yaitu dari perawat dan pemahaman emosi pasien, dan pemanfaatan persepsi tersebut dalam mencapai tujuan mengelola situasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan perawatan kepada pasien. Perawat dengan tingkat kecerdasan emosi yang tinggi, mampu mengelola emosinya dengan baik, tidak buta terhadap emosi-emosinya sendiri, dapat mengerti perasaan orang lain. memperlakukan orang lain dengan tepat, mengekspresikan emosi dengan tepat, dan perencanaan yang tekendali.
Referensi:
https://ejournal.stikstellamarismks.ac.id/index.php/JKFN/article/view/105/62
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/1/T1_462008063_BAB%20I.pdf
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/268-Article%20Text-1675-1-10-20230109.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H