Mohon tunggu...
Nurfadillah Ma'ruf
Nurfadillah Ma'ruf Mohon Tunggu... -

hidup itu proses

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggumu

6 Januari 2014   11:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari kulalui tanpamu

Mencoba sendiri mengarungi hidup ini

Rasa sedihpun mulai berkurang

Setelah kau betul menunjukkan cintamu dalam kejauhan.

Terkadang kujenuh

Tapi aku tak dapat melakukan apapun

Terkadang kusedih

Tapi tak ada gunanya meratapi semuanya

Terkadang aku jengkel

Tapi tak mampu melampiaskannya

Namun kuselalu bahagia

Berusaha bahagia dalam merintangi semuanya

Merintangi bara api dalam hidup ini

Merintangi gelombang air laut yang begitu besar

Merintangi tingginya gunung

Demi kau yang buatku bahagia

Demi cita dan cinta kita

Demi asa dan mimpi kita,

Disini aku akan selalu menunggumu

Mencoba menumbuhkan bunga-bunga yang telah kita tanam bersama

Menebarkan pesona dan wangi yang begitu indah

Menerangi seluruh jiwa-jiwa yang sepi

Menyejukkan mata yang melihatnya

Meski jauh, namun kau dan aku harus tetap menumbuhkan bunga-bunga itu

Dalam bingkai cinta suci kita.

Aku disini akan terus menunggu tak peduli apapun dan bagaimanapun itu

Tak akan mengubah keyakinanku

Bahagia kan berujung…

Miss You Dear..

Rektorat UIN Alauddin Makassar, 06 Januari 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun