Mohon tunggu...
nurfadiaputria
nurfadiaputria Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi adalah ladang kreativitas yang tak terbatas, biarkan imajinasimu menjelajah dan menciptakan keajaiban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembentukan karakter anak usia dini melalui integrasi nilai moral dan agama

11 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   14:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

               Pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran penting dalam perkembangan karakter anak. Dalam tahap formatif ini,   anak-   anak memulai perolehan nilai-nilai fundamental yang cenderung membentuk kerangka kognitif, perilaku, dan sikap mereka   di     kemudian hari, penggabungan nilai moral dan agama menjadi komponen yang sangat penting dalam kultivasi karakter anak   karena   Integrasi sinergis dari elemen-elemen ini diantisipasi untuk membangun fondasi yang kuat untuk evolusi anak menjadi   individu   dengan karakter terhormat, akuntabilitas, dan orientasi konstruktif terhadap kehidupan komunal. Akibatnya, sangat   penting bagi   pendidik dan orang tua untuk berkolaborasi dalam menanamkan nilai-nilai moral dan agama yang sesuai dengan   tahap perkembangan   anak usia dini

            Di tengah kehidupan masyarakat yang serba modern dan dinamis saat ini, terdapat berbagai tantangan dalam pembentukan          karakter anak usia dini terutama dalam nilai moral dan agama karena perkembangan teknologi yang pesat, media sosial, dan budaya    konsumerisme seringkali memengaruhi pola pikir dan perilaku anak-anak. Banyaknya informasi yang diterima oleh anak, baik yang   positif maupun negatif, bisa membentuk sikap dan perilaku yang kurang baik jika tidak disaring dengan benar. Selain itu, faktor     lingkungan juga sangat mempengarui perkembangan anak karena jika teman sebaya berperilaku negatif maka anak akan   terpengaruh,   bukan hanya itu saja sebagian orang tua dan pendidik yang kurang memahami pentingnya nilai moral dan agama juga   membuat   perkembangan nilai moral dan agama anak kurang maksimal. Banyaknya orang tua dan guru yang lebih focus   mengembangakan aspek   kognitif dan keterampilan praktis sehingga aspek pembentukan karakter sering terabaikan. Padahal,   karakter yang kuat akan   membantu anak untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan dan menjadi individu yang   memiliki integritas.

          Menurut teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak melalui berbagai tahap perkembangan moral yang akan memengaruhi    pengambilan keputusan etis mereka. Pada usia dini, anak mulai mengenal konsep benar dan salah, serta mengembangkan perasaan     empati dan keadilan. Oleh karena itu, pengajaran nilai moral dan agama yang dilakukan secara konsisten dan terstruktur akan     mempercepat proses perkembangan moral anak. Selain itu, menurut Piaget, tahap perkembangan kognitif anak usia dini adalah   tahap   di mana mereka mulai mengembangkan kemampuan untuk memahami aturan dan norma sosial. Pada tahap ini, anak sangat   terbuka   terhadap ajaran dan nasihat yang disampaikan oleh orang dewasa, termasuk dalam hal agama dan moral. Oleh karena itu,   pendidikan   karakter berbasis nilai moral dan agama akan sangat efektif jika diberikan pada tahap ini, karena anak sudah mulai   dapat membedakan   perbedaan antara nilai-nilai yang baik dan buruk.

           Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengintegrasikan nilai moral dan agama dalam pendidikan anak usia dini.   Pertama, pendidikan karakter berbasis agama harus dimulai dari keluarga. Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dalam   kehidupan anak melalui contoh langsung, komunikasi yang terbuka, dan penguatan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.   Kegiatan seperti doa bersama, bercerita tentang kisah-kisah moral dalam agama, serta memperkenalkan kebiasaan-kebiasaan yang   mengajarkan empati dan kasih sayang dapat dilakukan sejak usia dini. Kedua, lembaga pendidikan anak usia dini, seperti taman   kanak-kanak atau playgroup, juga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral dan agama. Dalam hal ini,   kurikulum PAUD yang berbasis pada nilai-nilai agama dan moral perlu disusun dengan mempertimbangkan tahap perkembangan   anak seperti melakukan  kegiatan bermain sambil belajar sebagai sarana untuk mengajarkan konsep-konsep moral dan agama secara tidak langsung. Misalnya, dengan mengajarkan tentang kejujuran, berbagi, atau saling menghormati melalui permainan kelompok. Ketiga, penggunaan media yang mendidik dan positif juga menjadi solusi yang dapat dipertimbangkan. Misalnya, mendampingi anak dalam menonton tayangan yang mengandung nilai moral dan agama yang baik, atau menggunakan buku-buku cerita dengan pesan moral yang kuat. Pendekatan ini akan memperkaya pemahaman anak tentang nilai-nilai yang baik dan benar, serta memberi mereka gambaran tentang penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

           Pendidikan karakter anak usia dini melalui integrasi nilai moral dan agama merupakan hal yang sangat penting dalam   membentuk pribadi anak dalam mengembangkan integritas, empati, dan tanggung jawab. Tantangan dalam pembentukan karakter   ini dapat diatasi dengan pendekatan yang melibatkan orang tua, pendidik, serta lingkungan sekitar. Dengan mengintegrasikan nilai-   nilai moral dan agama dalam pendidikan sejak dini, kita memberikan anak-anak pondasi yang kuat untuk tumbuh menjadi individu   yang baik, yang siap menghadapi tantangan kehidupan dengan penuh kasih sayang, kedamaian, dan keadilan. Oleh karena itu, mari   bersama-sama berkomitmen untuk mendukung pembentukan karakter anak melalui nilai-nilai moral dan agama yang kokoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun