Mohon tunggu...
nurfadiaputria
nurfadiaputria Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi adalah ladang kreativitas yang tak terbatas, biarkan imajinasimu menjelajah dan menciptakan keajaiban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan nilai agama dan moral dikalangan mahasiswa

11 Desember 2024   08:03 Diperbarui: 10 Desember 2024   22:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

               Nilai agama dan moral merupakan dua pilar penting dalam pembentukan karakter untuk setiap individu, terutama di kalangan mahasiswa yang memasuki era  globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi dan informasi, tantangan terhadap nilai-nilai ini semakin kompleks. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana perkembangan nilai agama dan moral dapat mempengaruhi perilaku dan sikap mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam esai ini, kita akan membahas pengertian nilai agama dan moral, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai-nilai tersebut, serta dampaknya terhadap mahasiswa.


            Realitas sosial di kalangan mahasiswa dewasa ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama, lingkungan keluarga memainkan peran penting dalam pembentukan nilai agama dan moral. Keluarga yang menerapkan ajaran agama dengan konsisten cenderung menghasilkan anak-anak yang memiliki pemahaman agama yang kuat. Selain itu, keluarga juga berfungsi sebagai contoh perilaku moral yang baik. Kedua, pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi juga berkontribusi besar dalam perkembangan nilai-nilai ini. Kurikulum pendidikan yang mencakup pendidikan agama dan pendidikan karakter dapat membantu mahasiswa memahami pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, pengaruh teman sebaya dan media sosial juga sangat signifikan. Interaksi sosial dengan teman-teman dapat membentuk pandangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai agama dan moral. Kelompok teman yang positif dapat mendorong mahasiswa untuk mengamalkan nilai-nilai tersebut, sedangkan kelompok negatif dapat membawa dampak sebaliknya. Media sosial juga berpotensi besar dalam mempengaruhi perkembangan nilai-nilai ini. Konten-konten yang beredar di media sosial dapat memberikan pengaruh baik atau buruk tergantung pada jenis informasi yang diterima oleh mahasiswa.


           Analisis teoretis terkait perkembangan nilai agama dan moral dapat dimulai dengan teori psiko-spiritual. Menurut Viktor Frankl, makna hidup manusia tidak hanya ditentukan oleh pencarian kebahagiaan material saja, tapi juga makna spiritual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, integrasi nilai-nila agama dan moral dalam pembelajaran universitas tidak hanya relevan etika, tapi juga psikologis. Selain itu, teori pembelajaran berbasis nilai (value-based learning) juga mendukung gagasan ini. Konsep ini menunjukkan bahwa pembelajaran efektif tidak hanya meliputi transfer ilmu pengetahuan, tapi juga transfer nilai-nilai positif yang relevan dengan kehidupan nyata.


         Untuk mengoptimalkan perkembangan nilai agama dan moral di kalangan mahasiswa, Inklusivitas kurikulum pendidikan agama dan karakter harus ditingkatkan. Mata kuliah seperti Etika Profesi, Spiritualitas dalam Ilmu Pengetahuan, dan Pelatihan Mindfulness dapat digunakan untuk menguatkan pemahaman nilai-nilai tersebut. Lalu, Program ekstra kulikuler yang fokus pada spiritualitas dan etika seperti Diskusi Religius, Bakti Sosial, dan Aktivitas Olahraga Bersama dapat membantu mahasiswa internalisasi nilai-nilai tersebut. Selanjutnya, Kolaborasi antarfakultas ilmu pengetahuan dengan humaniora dapat membantu mengembangkan program pembelajaran holistik yang melibatkan aspek-aspek spiritual dan moral. Dan yang terakhir Komunikasi aktif dengan orang tua mahasiswa untuk memperkenalkan kurikulum non-akademik yang relevan dengan harapan orang tua sendiri dapat membantu mendapatkan dukungan yang lebih luas.


         Perkembangan nilai agama dan moral di kalangan mahasiswa sangat penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang baik. Melalui analisis teoritis dan beberapa solusi aplikatif yang disampaikan, kita dapat melihat betapa pentingnya meleburkan aspek spiritual dan etika dalam kurikulum akademik. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menjadi intelektual yang cerdas, tapi juga manusia yang integral dan bermanfaat bagi masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun