"Kayaknya aku salah omong deh tadi..."
"Apa jangan-jangan aku terlalu keras ya?"
"Tapi kalau aku diem aja, nanti dikira nggak peduli..."
Kalau pikiran-pikiran kayak gitu muter terus di kepala kamu, selamat! Kamu mungkin lagi ngalamin yang namanya OVT alias Overthinking. Tapi, jangan buru-buru bangga karena katanya kamu "pemikir dalam". Soalnya, nggak semua mikir lama itu termasuk deep thinking.
Yuk, kita kupas bareng perbedaan antara OVT dan deep thinking, biar kamu bisa upgrade dari cuma capek mental jadi beneran tercerahkan.
Apa Itu OVT?
Overthinking itu seperti nonton ulang film yang sama berkali-kali, berharap ending-nya berubah. Sayangnya, hasilnya tetep itu-itu aja: capek, cemas, dan stuck.
OVT biasanya muncul karena:
Rasa takut salah atau takut ditolak.
Pengalaman masa lalu yang belum selesai.
Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain.
Perfeksionisme.
Ciri khasnya?
Berpikir berlebihan tentang hal yang sudah lewat atau belum terjadi.
Nggak ada keputusan, nggak ada solusi.