Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Diary

OVT VS Deep Thinking: Mikir Lama tapi Dangkal

15 April 2025   06:25 Diperbarui: 15 April 2025   06:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi AI generated

"Kayaknya aku salah omong deh tadi..."
"Apa jangan-jangan aku terlalu keras ya?"
"Tapi kalau aku diem aja, nanti dikira nggak peduli..."

Kalau pikiran-pikiran kayak gitu muter terus di kepala kamu, selamat! Kamu mungkin lagi ngalamin yang namanya OVT alias Overthinking. Tapi, jangan buru-buru bangga karena katanya kamu "pemikir dalam". Soalnya, nggak semua mikir lama itu termasuk deep thinking.

Yuk, kita kupas bareng perbedaan antara OVT dan deep thinking, biar kamu bisa upgrade dari cuma capek mental jadi beneran tercerahkan.

Apa Itu OVT?

Overthinking itu seperti nonton ulang film yang sama berkali-kali, berharap ending-nya berubah. Sayangnya, hasilnya tetep itu-itu aja: capek, cemas, dan stuck.

OVT biasanya muncul karena:

  • Rasa takut salah atau takut ditolak.

  • Pengalaman masa lalu yang belum selesai.

  • Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain.

  • Perfeksionisme.

Ciri khasnya?
Berpikir berlebihan tentang hal yang sudah lewat atau belum terjadi.
Nggak ada keputusan, nggak ada solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun