Saat ini, banyak ditemukan anak usia dini yang kini tengah menjalani cuci darah. Fenomena tersebut menerima banyak perhatian dari masyarakat di sosial media, lantaran tidak sedikit kondisi kesehatan anak muda yang cukup memprihatinkan. Maraknya kasus cuci darah pada anak, mengakibatkan banyak anak usia dibawah umur yang harus berhenti sekolah demi menjalani cuci darah rutin. Lantas apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Penyebab Cuci DarahÂ
1. Diabetes
Diabetes atau yang biasadisebut kencing manis merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginyakadar gula dalam darah. Penyakit ini bisa disebabkan oleh genetik atauketurunan dan pola hidup yang kurang sehat. Anak dengan gen orang tua yangmempunyai riwayat penyakit diabetes, bukan berarti langsung mengalami diabtes.Namun, anak tersebut beresiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes. Sementaraitu, pola hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya penyakit ini. Pasalnya,saat ini banyak anak usia dini yang dibiarkan mengonsumsi makanan dan minumanyang memiliki glukosa yang tinggi, seperti minuman berwarna dan lainsebagainya.
2. Gagal Ginjal
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Â diabetes dapat menyebabkan seseorang berujung pada cucidarah. Diabetes yang mengalami komplikasi, mengakibatkan anak dapat terkenagagal ginjal. Gagal ginjal merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal akibatkerusakan jaringan ginjal. Seperti yang kita ketahui, ginjal merupakan salahsatu organ penting yang berfungsi sebagai penyaring limbah, racun, dan cairandalam tubuh. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya, perludilakukan cuci darah yang bertujuan untuk menggantikan fungsi organ ginjaldengan melakukan penyaringan darah melalui mesin khusus. Gagal ginjal dapatdisebabkan oleh beberapa hal, salah satunya ialah kurangnya konsumsi air putihyang cukup pada anak. Kekurangan cairan tubuh, dapat meningkatkan resiko gagalginjal.
Pentingnya Peran Orang tua dalam Memperhatikan Apa yang Dikonsumsi Anak
Dari banyaknya kasus cuci darah pada anak usia dini, kita perlu mengambil pelajaran agar dapat meminimalisir hal serupa. Orang tua juga harus memperhatikan lagi apa saja makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi oleh anak. Jangan biarkan anak mengonsumsi makanan/minuman yang tidak sehat, beri mereka batasan. Jika anak menangis dan merengek tidak mau makan, maka sebaiknya dibiarkan hingga mereka berhenti sendiri dan pada akhirnya akan makan makanan yang sudah disiapkan oleh orang tuanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI