Mohon tunggu...
Nur Edi Nomalisa
Nur Edi Nomalisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan karyawan swasta

Muda, dinamis dan bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menjunjung Kedaulatan NKRI di Laut Cina Selatan: Tantangan dan Strategi

29 Mei 2024   22:27 Diperbarui: 29 Mei 2024   22:45 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Laut Cina Selatan, wilayah yang penuh dengan ketegangan geopolitik dan sengketa maritim, menghadapi banyak tantangan. 

Sebagai negara kepulauan, dengan wilayah maritim yang luas, kepentingan Indonesia di Laut Cina Selatan sangatlah penting, meskipun Indonesia tetap berstatus non-claimant dalam sengketa wilayah tersebut. 

Meskipun demikian, menjaga kedaulatan Indonesia di wilayah maritim ini sangat penting untuk menjamin keamanan nasional, melindungi kepentingan ekonomi, dan menegakkan hukum internasional. Tulisan ini menggali beragam tantangan yang dihadapi kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan dan mengeksplorasi pendekatan strategis untuk mengatasi tantangan tersebut secara efektif.

Beberapa tantangan yang bisa penulis identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Sengketa Wilayah, Laut Cina Selatan dirusak oleh klaim teritorial yang tumpang tindih, terutama didorong oleh China's Nine-Dash Line, yang melanggar batas maritim negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. 

Kepulauan Natuna, yang terletak di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia, telah menjadi pusat sengketa wilayah, dengan Tiongkok yang menegaskan klaim historisnya dan melakukan serangan ke perairan Indonesia. 

Perselisihan ini tidak hanya menantang integritas wilayah Indonesia tetapi juga melemahkan kedaulatan Indonesia atas Kepulauan Natuna dan perairan sekitarnya sehingga menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional.

2. Ancaman Keamanan Maritim, kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan semakin terancam oleh berbagai ancaman keamanan maritim, termasuk pembajakan, penangkapan ikan ilegal, penyelundupan, dan kejahatan terorganisir transnasional. 

Menjamurnya aktivitas terlarang ini tidak hanya merusak sumber daya maritim dan integritas wilayah Indonesia, namun juga mengancam stabilitas dan keamanan regional. Kehadiran kapal asing, termasuk armada penangkapan ikan Tiongkok dan milisi maritim, memperburuk tantangan keamanan ini, meningkatkan ketegangan dan meningkatkan risiko insiden maritim di perairan Indonesia.

3. Dinamika Geopolitik, Laut Cina Selatan telah menjadi titik panas geopolitik, yang ditandai dengan persaingan antar negara-negara besar yang berupaya untuk menegaskan pengaruh dan kendali atas rute dan sumber daya maritim strategis. 

Upaya Indonesia untuk menegakkan kedaulatannya menjadi rumit karena keterlibatan aktor eksternal, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan pemangku kepentingan regional lainnya, yang kepentingan strategisnya seringkali bersinggungan dengan domain maritim Indonesia. Mengelola dinamika geopolitik sambil menegaskan kedaulatan Indonesia memerlukan kemahiran diplomasi, pandangan ke depan yang strategis, dan keterlibatan proaktif dengan pemangku kepentingan terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun