Mohon tunggu...
Nur Dwi Yanti
Nur Dwi Yanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Adakala ketika kita mencoba bersama untuk bergerak, sebagian ada yang mundur teratur. Adakala ketika kita terdiam semua bergerak...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketulusan yang Terkikis

27 Januari 2025   19:23 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bangun dan sadarlah

Ketika

Ketulusan seperti kabut, hadir kemudian menghilang

Baca juga: 8 Hari

Terucap bertubi tak terjeda

Layaknya eforia

Gempita, sesaat dan terkikis

Baca juga: Kenangan

Kini terantuk dalam diam

Berusaha menepi, mengubur dalam

Terngiang kata magis, muncul ke permukaan

Baca juga: Aku Rindu Rumah

Masih menyesakkan dada

Menyisakan keraguan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun