Ketika Kopi Pahit Membuatku Tersandung

First time,  saatnya mengawali tugas sebagai moderator dalam kegiatan pelatihan menulis kelas BM 25-26 melalui WhatsApp Group.

Sempat panik saat waktu menunjukan pukul 18.32 WIB, pesan yang ku kirim melalui WhatsApp kepada Pak D panggilan akrab dari Pak D Susanto selaku narasumber malam ini belum dibaca. 

First time juga gugup, waduh ... ku kontak beberapa bestie alumnus BM juga Mr. Brian.  Ada rasa bersalah beberapa jam sebelumnya aku terkapar lelah telah menjalani beberapa kegiatan yang menyita waktu dan tenaga sehingga tidak sempat menghubungi narasumber.

Alhamdulillah, saat kucoba menghubungi Pak D beliau mengangkat teleponku. Ternyata beliau masih dalam perjalanan pulang dan mengabari akan prepare begitu tiba di rumah.

Wusss, kucoba mulai mengirim pesan pembuka di group. 

O la la, this is my first time then aku salah mengetik kelas BM 23-24 yang seharusnya BM 25-26.  Segera pesan ku hapus dan merevisi. Wah, ini benar-benar ekstra. Peran sebagai moderator melalui pesan yang diketik di WhatsAp sangat berbeda dengan moderator secara live.  Membutuhkan kecepatan membaca, memahami isi bacaan pesan serta membalas melalui tulisan.

Wow, wow, wow, jari-jemari berusaha mengetik setiap huruf mengisi pesan yang akan disampaikan. Still, I have did mistake. Masih saja kutemui typo, he he he.

Pelatihan berjalan mulus, Pak D selaku narasumber membawakan materi dengan full santai.  Mengutip chat beliau, "Saya bawakan dengan gaya slenge'an ...", membuatku felling good.

Plus saat Pak D menawarkan kopi pahit jadi terasa manis melalui foto yang membuatku tersandung (tersanjung) dan senyum-senyum sendiri di depan laptop.