Mohon tunggu...
Nurdiyanti Hasan
Nurdiyanti Hasan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Borneo Tarakan

Sekedar tulisan biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Api Tersayang Sang Ibu

16 September 2020   02:29 Diperbarui: 16 September 2020   02:39 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagai anak api si ibu dibuat kerepotan

Kadang menghangatkan kadang meresahkan

Sekali meresahkan malah menjengkelkan

Hingga langit pun berteriak

Mengeluarkan kata muak

Menuntut kata berhak

Ibu berhak kesal

Ibu berhak murka

Ibu berhak menghakimi

Namun apakah kata lelah pernah tertalu?

Tulang terpaku daging membisu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun