Mohon tunggu...
Sofa Nurdiyanti
Sofa Nurdiyanti Mohon Tunggu... Editor - Full time mom and dad of Kochi

Too good to be true

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kardus Kenangan yang Hilang

11 Mei 2012   17:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:25 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Loh, mau setahun belum juga ketemu?” Tanyanya diliputi rasa heran.

“Hee….” Emang ke Jogja sih beberapa kali, ada empat kali ke Jogja sebenarnya. Tapi tak pernah beruntung memiliki waktu menemukan kardus itu, batinku.

Lalu dia mengambil kertas undangan dan menjelaskan denahnya padaku dengan sabar. Mungkin kelakukan bodoh soal arah telah tersiar hingga ke mana-mana hehe…. Padahal aku telah mencari didampingi driver handal, Dewi, yang tak mungkin tersesat soal arah. Dia kan lahir dan hidup di Jogja hingga kuliah. Setelah menjelaskan denah asrama, ia pun memberikan kertas itu padaku, lalu aku taruh di tas.

Tapi sesaat kemudian aku menyadari kertas itu hilang. Sekali lagi, meski malu karena kecerobohanku aku meminta alamat lagi. Hem. Akhirnya ia memberiku CP pendamping asrama agar aku bisa bertanya dengan lebih jelas. Setelah mendapat CP tersebut, aku segera menghubungi pihak pendamping asram dan menjelaskan maksudku dengan detail.

Setelah hampir 2 minggu tanpa kabar dari pendamping asrama tersebut. Malam ini aku mendapat kabar kalau kardus tersebut tidak ada setelah dicari-cari sekian lama. Mendapat kabar seperti itu rasanya ada yang berluruhan di dalam hatiku. Ah, banyak penyesalan mengikutiku. Andai saja aku lebih cepat, berusaha lebih keras mencari, tentu saja aku masih bisa menemukan kardus itu.

Mungkin saja, bagi orang lain kardus itu kumpulan benda biasa saja. Tapi sungguh, isi kardus itu amat berharga untukku. Hal ini membuatku sedih sekali. Apalagi murid-murid masih suka menelpon dan menanyakan apakah hadiah dari mereka masih kusimpan dengan baik? Aih…. Pelajaran mahal entah untuk ke berapa. Jika kardus itu amat berharga untukku, aku harus menjaganya dengan baik, sebaik nilai kardus itu di hidupku. Tidak lagi menunda mencari dan berkata: masih ada waktu.

Seorang teman chat pun menghiburku untuk tak bersedih lagi. Mungkin saja, kardus itu sudah sampai di Surga. Begitu ucapnya padaku. Aih, semoga saja hehe…. Ikhlas!

11 Mei 2012

19:57

Note: Budak-budak maafin Bu Kinur ya, hiksss…. Buat Dewi: Wi….. Rasanya mau ke Gunung Batu lagi deh:(.

Suka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun