[caption id="attachment_232048" align="aligncenter" width="464" caption="Gambar: BBC Indonesia.com"][/caption] Umat islam di Eropa memang berkembang pesat,sehingga mereka memerlukan tempat ibadahnya yang sekarang sudah ada di seluruh ibukota negara-negara Eropa.Akan tetapi di ibukota Yunani ,Athena sejauh ini belum terdapat satu mesjidpun ,meskipun diperkirakan pemeluk Islam di negara yang sedanag krisis ekonomi itu semakin meningkat juga.Menurut laporan BBC London,hari Jum'at 28 Desember 2012 hanya ibukota Yunani ,Athena yang belum memiliki mesjid . Oleh karena itu umat Islam ketika melaksanakan shalat Jum'at harus berdesak-desakan diruang bawah tanah,  sebagaimana disebutkan di laman situs BBC tersebut.Menurut BBC pula,bahwa umat Islam di sana diperkirakan sekitar 300.000 orang.Meskipun fasilitas darurat  seperti itu dianggap melanggar hukum,akan tetapi bagi umat islam di kota Athena itu memang tidak ada alternatif lainnya,sehingga terpaksa berdesak-desakan diruang bawah tanah tersebut. Menurut tulisan di laman situs BBC london pula,bahwa Athena merupakan satu-satunya ibukota negara Eropa yang tidak memiliki mesjid.Karena semua rejim Yunani tidak mengijinkan mendirikan mesjid,karena dianggap tidak sesuai dengan budaya Yunani yang 90 persen merupakan penganut Kristen ortodock.Hal seperti itu sudah berlaku sejak tahun 1832 ketika Yunani melepaskan diri dari Kesultanan Turki Usmany. Namaun demikian seiring meningkat umat Islam di negara seribu dewa itu,tentu saja pemerintah Yunani perlu memikirkan dan merevisi ulang kebijakan rejim-rejim sebelumnya.Karena sebagai negara yang katanya demokrasi,sangat menghargai hak asasi manusia sebagaimana negara EU lainnya,maka umat islam sebagaimana  warga Yunani lainnya juga perlu memiliki tempat ibadah mereka. Terkait krisis ekonomi dan moneter yang nyaris membangkrutkan Yunani sekiranya tidak segera dibantu oleh negara EU lainnya,maka bagi umat islam Yunani memang sulit untuk mendirikan mesjid saat ini. Namun mereka perlu mendapat perhatian dari negara-negara Timur tengah yang hidupnya berlebihan,agar bisa membantu mereka untuk memiliki Mesjid sebagai tempat berbagai aktifitas muslim Yunani.Dalam konteks ini OIC ataupun Rabithah Alam al-Islami perlu memikirkannya dengan serius,sehingga umatislam Yunani bisa secepatnya memiliki beberapa mesjid sebagai tempat mereka beribadah dan juga aktifitas keagamaan lainnya. Bukann hanya Yunani yang masih membutuhkan bantuan,tetapi juga umat islam di negara balkan lainnya seperti di Kosovo,Albania dan juga Bosnia Herzegovia.Jika negara -negara Timur Tengah yang memang mampu untuk membantu mereka,maka lebih mendanai pendirian mesjid daripada membeli mesin peranag dari AS dan EU lainnya.ARab Saudi,Kuweit dan raja -raja minyak lainnya di kawasan itu tiap tahaunnya menghabiskan uangnya milyaran dolar untuk membeli mesin perang yang hanya menambah ketegangan di kawasan,akan lebih baik uang sebesar itu bisa mendirikan mesjid-mesjid di negara -negara itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H