Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wamenkumham-BNN : Detik-Detik Operasi Rahasia Ke Pekan Baru !

3 April 2012   16:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:04 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksana pasukan elit AS ketika menyerbu Osamah bin Laden di kota Abuotabad ,Pakistan.Dan demikian pula halnya operasi rahasia tengah malam dibawah pimpinan Wamenkumham  Denni Indrayana dengan mengkomandani sepasukan BNN yang bersenjata lengkap terbang dari Jakarta ke Pekan Baru,ibukota Propinsi Riau Daratan tersebut. .                                                                                    

Diperkirakan dengan sebuah pesawat carteran pasukan BNN pimpinan Denni Indrayana berangkat dari Halim Perdanakusuma tengah malam Minggu,tanggal 1 April 2012 ke bandara Pekan baru.Dari bandara langsung meluncur ke Lapas Pekan baru,Senin dinihari tanggal 2 April 2012.                                                 

Karena sangat rahasianya operasi tersebut sehingga memang siapapun tidak ada yang mengetahuinya, dan termasuk Kanwil Hukum dan Ham Propinsi Riua,Jonni Muhammad dan kalapas Pekan baru tersebut. Dari sana menurut  Benni Mamoto jam sudah menunjukkan angka 02.30 wib Senin dini hari tanggal 2 April 2012. 

Diluar lapas Pekan Baru yang sudah sangat sepi itu,mereka melihat sepeda motor yang meraung-raung kemudian pergi entah kemana yang diasumsikannya sebagai kode bagi jaringan narkoba yang diduga terdapat didalam lapas itu.Dalam konteks ini operasi semakin dipercepat,Denni Indrayana layaknya pasukan komando profesional meloncati pagar lapas yang di ikuti oleh pasukan BNN-nya itu.                   

Sedangkan warga lapas kelihatannya tertidur lelap tidak menyadari kehadiran pasukan BNN pimpinan Benni Mamoto dan Denni Indrayana,yang  dengan segera merapat kepintu lalu menggedornya menyuruh sipir membuka pintunya.Namun karena merasa amat kaget karena tidak menyangka ada orang-orang yang mendatangi lapas sepagi itu.                                                                            

Penjaga pintu lapas (Sipir)Darso Sihombing beserta teman-temannya tentu saja bersiaga penuh mengintip lewat lubang kecil pintu Lapas,untuk mengetahui siapa saja yang datang sambil menggedor-gedor pintu itu. Sipir semakin terkejut ketika mendengar suara dari balik pintu,bahwa yang datang ingin masuk adalah Wamenkumham dengan pasuykan BNN yang bersenjata lengkap tersebut.                                                        

Melihat hal itu semakin ketakutan para sipir tersebut,serta terjadilah dialog sebagaimana layaknya sipir bertanya kepada pengunjung apalagi sudah dini hari.Namun entah kenapa menurut Kanwil Hukum-Ham  Propinsi Riau,Jonni Muhammas.SH Sipir yang bernama Darso Sihombing di pukul oleh Denni Indrayana. Selain itu dia juga ditendang oleh ajudan Denni Indrayana yang berinisial ADC serta beberapa sipir lainnya juga mendapat perlakuakan serupa oleh pasukan pimpinan Wamenkumham.                                        

Laporan itu terungkap ketika Kanwil Hukum-Ham Riau,Jonni Muhammad SH menerima laporan sipir lapas senin paginya,kemudian ia membuat laporan protesnya terhadap perlakukan tercela Denni Indrayana dan BNN terhadap anak buahnya di lapas Pekan baru tersebut.Dalam wawancara via telepon (live)Metro TV Selasa, 19.00 wib ia mengungkapkan pula,bahwa selain Darso Sihombing yang dipukul oleh Denni Indrayana dan pasukan BNN-nya itu juga beberapa sipir lainnya seperi H.harlan,dan Sahril.                                               

Pada waktu wawancara via telepon (live) Metro TV jam 19.00  dan TV One,Selasa malam 3 April 2012 jam 19.30 Wamenkumham,Denni Indrayana menyangkalnya dengan mengatakan  pula bahwa ia tidak menampar atau memukul sipir tersebut, melainkan hanya memarahinya saja karena terlambat membuka pintu beberapa menit tersebut.Bahkan menurutnya pula,ketika pengawalnya memukul para sipir tersebut ia segera pula menghentikannya .Namun ketika Merto TV dan TV One menanyakan lalu siapa yang memukul sipir-sipir itu ,Denni Indrayana berkelit tidak menjawabnya dengan jelas.                                                                      

Dalam wawancaranya dengan Metro TV , Jonni Muhammad mengatakan pula,bahwa para sipir lapas Pekan baru korban pukulan itu  sudah ikhlas menerimanya serta tidak akan menuntut Denni Indrayana dan BNN . Hal ini bisa di maklumi,karena para  sipir tentu saja mengkhawatirkan nasibnya sekiranya mereka coba-coba memkriminalisasikan Denni dan BNN itu.Walauapun demikian,Agus Gumilar anggota DPR dari Komisi 2  tetap akan melaporkan perbuatan tercela itu kepada Presiden  SBY,supaya mengambil tindakan yang tegas  terhadap  pelanggar hukum siapun dia,sebab di depan hukum semuanya sama.                                  

Memang di depan hukum itu semuanya sama,karena Indonesia merupakan negara berdasarkan hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka.Tetapi dalam kenyataannya tentu saja berbeda ,namun perlu kita lihat dan tunggu saja . Operasi rahasia itu berakhir sekiatar pukul 06.00 pagi wib ,lalu Denni Indrayana minta maaf dan pergi membawa beberapa tahanan yang diduga terkait jaringan narkoba beserta beberapa barang bukti yang disita di kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun