Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Provokasi Terhadap Beijing,AS-Jepang Gelar latihan Perang Dekat Perairan Sengketa !

5 November 2012   12:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:56 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suatu latihan perang yang berskala besar di gelar AS dan jepanag dekat peraiaran  sengketa antara Jepang dan Tiongkok di kepulauan Senkaku yang Tiongkok menyebutnya Diayu itu,sebagai suatu provokasi baru yanag dilancaraakan kedua negara itu terhadap Beijing.                  

Menurut situs BBC london,Senin  5 November 2012 bahwa  latihan peperangan antara AS dan Jepang  itu melibatkan sekitar 45.000  serdadudari kedua negara,serta bahkan melibatkan kapal Induk AS USS George Washington yang sejak bulan lalu berkeliaran di sekitar  kawasan sengketa tersebut.  

Provokasi-provokasi tersebut semakin menyakiti perasaan Tiongkok  ,karenanya  angkatan laut Tiongkok juga yang terdiri dari 11  kapal perangnya terlihat bulan lalu sedang mendekati  perairaan kepulaun berbatu itu.Nmaun Jepang dana Tiongkok kelihatannya tidak akan berbagi kedaualatanb  terhadap kepulauan yanag tidak berpenghuni Senkaku  atau Diaoyu itu ,meskipun Jepang kononnya sudah membelinya dari pihak swasta.                     

Pembelian tersebut dituding oleh Tiongkok tidak sah ,dan dianggap  Jepang telah mencuri kedaulatan  negeri "Tirai bambu"Tiongkok di Diaoyu tersebut.Latihan militer AS dan Jepang yang bersandi Sen Sword dilangsunbgkan dekat Okinawa itu sampai tangagal 16 November 21012.Mulanaya memanga direncanakan latihan peranag itu dengan penyerbuan terhadap kepulauan Senkaku,namun kemudian dirubah karena dianggap sangat provokatif  terhadap Beijing.                                      

Sebenarnya  latihan itu juga sudah sangat provokatif sebagai   langkah-langkah AS ikut  mencampuri urusan bangsa -bangsa Asia ,yang  tidak di kehendaki oleh Tiongkok.Kehadiran militer AS ke kawasan sengketa itu sekaligus mengadakan latihan perang dengan berbagai negara yanag tgerlibat sengketa teritorial dan seteru Beijing  ,seperti Jepang,Korea Selatan, Philipina ,Taiwan,Vietnam membuktikan dengan jelas dukungan AS kepada negara -negara tersebut.                                

Dalam konteks ini pemerintah Tiongkok tentunya tidak akan membiarkan hal itu terjadi, sebagaimana  di katakan dalam siaran Radio Beijing  bulan lalu,bahwa Tiongkok tidak mengijinkan setapak dan sejenggkal pun wialayahnya dikuasai asing .Dan itu harga mati bagi beijing,katanya dalam siaran Radio itu. Karenanya  kelihatannya perairan itu dari kesehari,waktu ke waktu bukannya mendingin ,akan tetapi semakain tegang dan memanas sehingga akan mendongkrak anggaran pertahanan negara-negara sekitar perairfain Laut China Timur hingga ke Laut China Selatan.                          

Meskipun  negara-negara ASEAN  sudah mencoba untuk meredam keteganagan tersebut,dengan membuat suatu aturan etika dalam proses pengentasan  peraiaran tersebut.namun demikian hal itu samapai sekarang belum berhasil,dan kelihatannya semakin sulit mencari solusinya sebagai ekses  campur tangan negara adi daya,Paman Sam itu.Peraiaaran Laut China Timur hingga Laut China Selatan  sekarang merupakan salah satu  kawasan terhangat yang makin tegang saja setelah Timur Tengah,jika tidak segera berhasil dicapai suatu kesepakatan antara negara-negara yang bertikai itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun