Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Piramid Bergetar Sungai Nil Bergelora,Kekuatan asing dukung Kudeta terhadap Mursi ?

11 Juli 2013   08:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:43 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13735012982111523982

Gambar:Reuters Sudah sepekan junta militer  menguasai Mesir,dan menunjuk Adly Mansour sebagai presiden sementara sampai terbentuknya pemerintahan baru awal tahun depan.Untuk itu  Adly Mansour sudaha mengangkat Perdana Menteri Hazem Albeblawi Selasa 9 Juli 2013,mantan  menteri keuanagan yang  sudah berusia 76 tahun  sehingga kandidat sebelumnya yang disebut-sebut  Muhammad El baraday tersingkir. Bersaman dengan itu pula Kejaksaan Agung Mesir mengeluarkan surat perintah penangkapan para  elite  Ikhwanul Muslimin ,Muhammad Badhei dan  pimpinan Partai Kebebasan dan keadilan(FJP)lainnya yang dituduh sebagai  provokator  dalam  aksi - hari Senin 8 Juli 2013 yang menewaskan 52  orang dan ribuan lainnya mengalami  cedera.Padahal  penembakan itu dilakukan oleh aparat militer,termasuk seorang wartawan ditembak oleh sniper. Presiden sementara Adly Mansour sudah menetapkan jadwal pemilu Parlemen lima  bulan kedepan,yang dua bulan berikutnya akan diadakan pemilu Presiden .Namun demikian jika menyaksikan strategi yang dilakukan  rejim militer Mesir kelihatannya mereka sedang berupaya untuk memecah belah kekuatan Ikhwanul Muslimin,dengan  perintah penangkapan pimpinannya  seiring merangkul yang lainnya. Meskipun  AS  sudah mengatakan,bahwa tidak mendukung  kelompok manapun di Mesir tetapi  Barack Obama ingatkan Mesir supaya secepatnya kekuasaan  diserahkan kepada sipil.Strategi  Barack Obama juga kelihatannya tidak juga mendukung  Presiden terguling Muhammad Mursi,bahkan disinyalir Washington secara diam-diam  berada dibalik "layar"bersama Arab Saudi,Kuweit,UAE mendukung Junta Militer tersebut. Kerajaan-kerajaan  Arab teluk itu memang tidak senang kepada  pemerintahan demokrasi pimpinan Muhammad Mursi  yang  semakin dekat dengan Republik islam Iran,Hamas dan juga Turki.Arab Saudi, Kuweit ,UAE memberi  bantuan kepada junta Militer Mesir sebesar US$ 8 Milyar Rabu 10 juli 2013  untuk mempercepat pembentukan  pemerintahan baru di Mesir.Ketiga  monarchi itu sangat berkepentingan supaya Mesir itu tidak dikuasai oleh  Ikhwanul Muslimin,yang bisa mengekpor revolusinya ke Arab Saudi ,Kuweit dan juga UAE . Strategi  yang dilakukan  monarchi  Arab tersebut mirip dengan  apa yang dilakukan AS selama ini,jika AS  seakan-akan mendukung pemerintahan Muhammad Mursi karena  dipilih secara demokratis ,namun lebih baik sekiranya  yang berkuasa itu bukan dari Ikhwanul Muslimin.Sementara Arab Saudi,Kuweit,UAE juga demikian meskipun tujuannya berbeda dengan AS,karena kalo AS terkait dengan  eksistensi Israel maka Arab Teluk itu terkait dengan kekhawatiran  pengaruh revolusi Mesir merembes kenegara teluk tersebut. Dalam konteks ini kemungkinan besar  Paman Sam menggunakan tangan-tangan raja minyak Arab Saudi, Kuweit,dan juga United Arab Emiret(UAE)itu untuk menggerakkan junta militer menggulingkan  Presiden Muhammad Mursi.Arab Saudi sudah lama berebut pengaruh  dengan Mesir di kawasan Timur tengah,yang diperkirakan sekiranya  Muhammad Mursi masih berkuasa maka pengaruh Arab Wahabiyah itu akan sirna di kawasan.Presiden Muhammad Mursi meskipun terus  mendapat rongrogan dari  kelompok oposisi dan kalangan militer ,tetapi masih mampu mendamaikan Israel-Hamas,serta  Cairo saat itu makin dekat akrab dengan  Teheran,Amman dan juga Ankara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun