Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Zona Euro Lebih Serius dari Perkiraan

3 Desember 2011   14:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis zona Euro terus bergulir menuju suatu titik yang sangat serius ,lebih serius dari perkiraan semula .Akan tetapi negara-negara Eropa masih terus saling menyalahkan satu dengan lainnya ,sehingga kriss zona Euro terus meluncur merambah kawasan luas seiring terjadi berbagai polemik antara sesama negara-negara anggora EU(kesatuan Eropa )yang belum juga kunjung reda.

Berbagai statementpun turut memanas situasi krisis Euro di berbagai negara anggota EU ,yang semakin memperlemah zona Euro sendiri yang memang sudah lemah sejak awalnya.Dalam konteks ini salah seorang penggagas zona Euro,Jacques Delors  menyebutkan bahwa kesenjangan antara pusat -pusat kekuasaan untuk mengkordinasikan kebijakan ekonomi telah mendorong sejumlah negara anggota meningkatkan hutang.

Pernyataan Jacques Delors yang pernah menjabat sebagai Kepala Komisi Eropa tahun 1985-1995 yang dirilis oleh salah satu koran terkemuka Inggris,The Daily Telegraph itu   telah menambah krisis kepercayaan masyarakat terhadap Euro.Hal serupa kemudian di katakan oleh Presioden Perancis,Nikolas Sarkozy sebagai suatu pukulan telak lagi terhadap krisis Euro yang mendorongnya ke resesi yang semakin tidak terkendali.Kepada salah satu koran terkemuka lainnya The International Herald Tribune ,Nicolas sarkazy mengatakan bahwa masyarakat kesatuan Eropa harus berubah ! dan kalau tidak,maka Eropaa hancur berantakan di landa krisis Euro.

Walaupun krisis Euro semakin menukik tajam,namun kelihatannya negara-negara Eropa terutama Jerman dan Perancis belum sepakat dalam proses  pengambilan keputusan-keputusan  dalam upaya untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap Euro,yang pada akhirnya negara-negara yang memang sudah terlilit hutang  terpaksa menekan warganya dengan aturan keharusan pennghematan,perpanjangan usia pensiun hingga rakyat harus lebih mengetatkan ikat pinggangnya konsekuwensi dari kecerobohan pemerintah mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun