Gambar:Voa. Meskipun Gedung Putih sedang mencari data-data sebagai pertimbangan sikapnya terhadap junta militer Mesir ,namun mendesak supaya segera Presiden terguling Muhammad Mursi di bebaskan.Pembebasan Muhammad Mursi dan elite Ikhwanul Muslimin lainnya merupakan bagian dari demokrasi,ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Jean Psaki kepada Vo Sabtu 13 Juli 2013.Menurut JUbir Kemenlu Jean Psaki AS menghendaki  semua proses demokrasi di Mesir harus diawali dengan pembebasan Muhammad Mursi tegasnya pula kepada Reuters. Presiden AS Barack Obama sedang mempertimbangkan apakah perebutan kekuasaan yang dilakukan junta militer pimpinan jenderal Abdel Fattah El Sisi terhadap Presiden Muhamamad Mursi Rabu 3 Juli 2013 termasuk dalam kategori kudeta ,tetapi terus mendesak Mesir untuk membebaskan Mursi.Jubir kemenlu AS,Jen Psaki di Washington DC kepada pers menegaskan lagi,bahwa proses demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan hanaya akan terjadi sekiranya elemen Ikhwanul Muslimin diiukut sertakan dalam politik Mesir. Sikap AS yang sangat keras itu baru pertama sekali dikemukan sehingga junta militer sekarang semakin terpojok,karenanya pemerintahan sementara pimpinan presiden sementara Adly Mansour terus berupaya merangkul Ikhwanul Muslimin untuk membentuk pemerintahan .Sejauh ini Ikhwanul Muslimin masih tetap menolaknya,sertas menuntut supaya segera Muhamam Mursi dipulihkan kekuasaannya.Desakan AS dan jerman serta beberapa negara lainnya semakin menghimpit junta militer,serta sebagai dukungan moral bagi Ikhwanul Muslimin. Junta Militer dengan rejim bonekanya pimpinan Presiden sementara Adly Mansour yang didampingi oleh Perdana Menteri sementara Hazem El Bablawi berupaya dalam waktu relatif singkat bisa menyelengarakan pemilu Parlemen dan pemilu Presiden agar Ikhwanul Muslimin tidak sempat menyiapkan dirinya sehingga bisa kalah dalam pemilu,dan oposisi yang memang anti Mursi bisa meraih kemenangan.Namun demikian strategi itu kelihatannya sulit terwujud karena sampai sekarangpun Ikhwanul Muslimin masih sangat kompak kokoh dalam sikapnya terhadap junta dan menganggap rejim transisi sekarang ilegal. Dalam konteks ini rejim sementara bentukan junta Militer Mesir kelihatannya semakin habis waktunya karena desakan AS dan masyarakat internasional dan tekanan Ikhwanul Muslimin semakin menghimpitnya dan sekiranya proses demokrasi berlangsung  mulus diperkirakan Ikhwanul Muslimin akan mengulang kembali kemenangannya sebagaimana pada pemilu tahun 2011 lalu.Dan jika ini terjadi,bagaimana nasib junta militer itu nantinya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H