Presiden AS Donald Trump menghendaki supaya warga Palestina direlokasikan keluar dari Gaza ,dan presiden AS  yang ke 47 itu minta kesediaan Mesir dan kerajaan Yordania untuk menampung warga Palestina.Namun sejauh ini baik Mesir maupun kerajaan Yordania itu menolak saran Donald Trump,serta liga Arab dan dunia muslim juga mendukung sikap kedua negara Arab yang memiliki hubungan yang  relatif baik dengan rezim Zionis Yahudi Azkenazine dan negara adi daya tersebut.
Saran Donald trump itu dikemukakannya saat baru dua minggu menjabat jabatannya yang kedua ,bahkan bukan hanya menyarankan supaya  warga palestina sekitar 2,5 juta dipindahkan dari jalur gaza ke Mesir ,kerajaan Yordania dan Indonesia akan tetapi presiden AS yang terkenal ugal-ugalan tersebut menghendaki Kanada,Greenland dan terusan Panama menjadi bagian dari negara"Paman sam". Merespon saran Donald trump Kanada mengatakan bahwa,jika AS menjual Alaska maka Kanada siap akan membelinya.
Sedaangkan kerajaan Denmark mengecasm keras sikap Donald Trump tersebut,dengan mengatakan bahwa Denmark tidak menjual wilayah otonomi Geenland kepada siapapun,demikian pula Panama dengan tegas mengatakan klaim AS itu tidak bisa diterimanya. Terkait masalah itu,Indonesia menolak tegas pula saran Donald Trump yang merelokasikan  jutaan warga Palestina itu ke Indonesia. Republik Islam Iran menyarankan kepada Presiden Donald trump supaya daripada memindahkan warga Palestina lebih baik warga Zionis Yahudi Azkenazine saja diusir dari Palestina'.
Menteri Luar Negeri(Menlu)Republik Islam Iran ,Abbas Araghchi mengatakan kepada Sky News Selasa 28 Januari 2025 bahwa warga Zionis Yahudi Azkenazin dipindahkan saja ke Greenland yang hendak diklaimnya menjadi bagian dari negara "Yankee"tersebut.Kepada jaringan TV Aljazira Selasa 28 Januari 2025 Menlu Republik Islam Iran ,Abbas Araghchi menyarankan sesuatu yang lain daripada warga Palestina dipindahkan ,cobalah untuk mengusir warga Zionis Yahudi Azkenazine ke Greenland sehingga mereka dapat membunuh dua ekor burung dengan satu batu ,ujarnya pula kepada Sky News Selasa 28 januari 2025.
Gerakan organisasi perjuangan kemerdekaan Al Harakat Al Muqawwamu al Islamiyyah(HAMAS)di jalur gaza dan Hizbullah di Libanon memang sudah dirusak menyebabkanya lemah,namun Hamas dan Hizbullah dan  organisasi proksi Teheran  lainnya pada saat yang sama kembali segera bangkit membangun dirinya sendiri ,ujar Menlu negara Syiah terbesar Abbas Araghchi kepada Aljazira dan Sky News yang dilansir kantor beriota Anadolu Agency.
Selanjutnya Menlu Republik Islam Iran,Abbas Aragchchi mengatakan bahwa perlawanan dari berbagai organisasi perjuangan  bagi kemerdekaan palestina tersebut tidak akan lenyap,karena sebagaimana ia katakan tambah Abbas Aragchchi pula kepada Sky News yang dikutip Aljazira Selasa 28 Januari 2025 itu bahwa ini adalah seperangkat aliran pikiran,ini adalah seperangkat ide,ini adalah merupakan seperangkat tujuan dan ini pula merupakan seperangkat tujuan yang dilandasi sejumlah cita-cita yang akan selalu ada,ujarnya kepada Sky News Selasa 28 Januari 2025.
Presiden AS,Donald Trump menganjurkan relokasi warga palestina keluar jalur Gaza dilandasi oleh persepsinya bahwa wilayah Palestina tersebut sudah hancur yang perlu dibangun kembali .Namun demikian sesungguhnya dibalik saran Donald Trump tersebut tidak terlepas dari upayanya untuk membantu rezim Zionis yahudi azkenazine sesuai dengan lobby organisasi Yahudi internasional Amerika AIPAC(American-Israeli Public Affairs Commeette)untuk menguasai Palestina secara permanen.Karena sekiranya warga Palestina dipindahkan keluar wilayahnya di jalur gaza ,maka bisa dipastikan jutaan warga palestina tersebut tidak diizinkan kembali ketanah airnya oleh rezim Ziojis yahudi Azkenazine sebagaimana dalam perintiwa Nakba sebelumnya.
Presiden Donald Trump bersikap layaknya sebagai proksinya rezim Zionis yahudi Azkenazine yang melancarkan pembersihan etnis genosida terhadap warga Palestina,dengan cara memindahkan warga Palestina dari tanah tumpah darahnya keberbagai negara lain untuk memberi peluang bagi rezim Zionis yahudi Azkenazine untuk menjajah Palestina secara keseluhan.Dalam konteks ini sesuai dengan tujuan rezim Zionis yahudi Azkenazine pimpinan PM.Benyamin Netanyahu yang tidak mengakui keberadaan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Padahal pembersihan etnis (genosida)yang dilaksanakan dengan cara apapun itu merupakan suatu pelanggaran terhadap prinsip-prinsip hukum internasional yang tertuang dalam Statuta Roma,yang menyebabkan ICC(International Criminal Court)mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM.Benyamin Netanyahu dan mantan Menhan Yoav Gallant serta ribuan serdadu IDF lainnya. Rezim Zionis yahudi Azkenazine memang sudah gagal membinasakan kekuatan perlawanan  para pejuang kemerdekaan palestina walau sudah 15 bulan lebih melancarkan genosida yang menewaskan lebih 57000 warga Palestina dan melukai lebi 112000 warga sipil Palestina lainnya yang sebagian besarnya terdiri dari anak-anak dan wanita.
Rezim Zionis yahudi Azkenazine sudah dipermalukan oleh brigade Izzuddin Al Qassam ,brigade  al Qud ,jihad Islam dan kelompok-kelompok  pejuang kemerdekaan  Palestina lainnya menyebabkan PM.Benyamin Netanyahu menerima  kesepakatan gencatan senjata Doha yang diprakarsai Qatar,AS dan Mesair sejak  Minggu 19 Januari 2025.Pahase pertama  dari gencatan senjata Doha  yang sedang berlangsung itu sudah 290 dari ribuan tahanan warga palestina yang ditahan oleh rezim Zionis yahudi Azkenazine dan 7 tahanan warga Zionis yahudi Azkenazine di jalur gaza sudah dibebaskan ,termasuk  4 diantaranya terdiri dari serdadu wanita IDF tersebut.
Para tahanan Zionis Yahudi Azkenazine yang dibebaskan oleh Hamas pada hari minggu 19 januari 2025 itu terdiri dari  3 wanita yaitu Romi Gonem(24),Emily Damary(28),Dooron Steinbrecher(31) sebagai imbalannya 90 warga palestina yang ditahan rezim Zionis yahudi Azkenazine sudah dibebaskan pula..Selanjutnya Hamas membebaskan lagi 4 serdadu wanita IDF yang masing-masing terdiri dari Karina Ariev(20),Daniella Gelborn(20),Naama Levi(19),dan Leri Albag(19)sebagai imbalannya 200 warga palestina yang ditahan oleh rezim Zionis Yahudi Azkenazine diberbagai penjaranya dibebaskan yang kini sudah kembali bersama keluarga mereka masing-masing.                                                                                                        Â