Rezim Zionis Yahudi Azkenazine pimpinan PM.Benyamin Netanyahu semakin terjepit dalam berbagai hal,dibidang politik rezim Tel Aviv semakin terkucil dari  komunitas internasional.Sementara dibidang militer PM.Benyamin Netanyahu sudah kehilangan mukanya karena hampir dua tahun melancarkan genosidanya terhadap bangsa Arab Palestina dan Libanon belum juga bisa mengumumkan kemenangannya,wlaupunpun korban warga sipil Paletina sudah mencapai ratusan ribu tewas dan luka-luka termasuk  juga  para jurnalis,dokter  para mnedis,staff PBB(UNRWA)tewas yang sebagian besarnya terdiri dari wanita dan anak-anak.Selain itu 90 persen bangunan termasuk kamp pemngungsi,rumah sakit,rumah ibadah ,sekolah-sekolah dan berbagai fasilitas layanan sosial kebutuhan warga Gaza  hancur dibombardir rezim yahudi Azkenazine tersebut.
Pasukan rezim Zionis Azkenazine dengan sengaja menargetkan serangannya terhadap berbagai fasilitas yang seharusnya dilindungi sesuai statuta Roma,namun demikian Tel Aviv melanggar semua  nilai-nilai norma hukum humaniter internasional.Tentara penjajah Zionis Azkenazine menargetkan  seragannya terhadap truk-truk angkutan bantuan kemanusian internasional dan menurup aksesnya ke jalur gaza.Bahkan rezim Zionis Yahudi Azkenazine menyerang pasukan PBB di Libanon selatan,serta mempersona non gratakan Sekjen PBB Antonio Gueteres bersamaan minta pembubaran PBB.
Terkait hal itulah sehingga International Criminal Court(ICC)dan International Court of Justine(ICJ)mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM.Benyamain Netanyahu dan mantan Menhan Yoav Galant karena genosidanya terhadap  bangsa palestina di jalur Gaza dan tepi barat Palestina.Berbagai negara anggota ICC  telah mengumumkan kesediaannya untuk menangkap para pelaku kejahatan perang  tersebut jika menginjak kakinya dinegara mereka.Kepatuhan negara-negara anggota ICC tersebut menyebabkan rezim Zionis Yahudi Azkenazine(orang-orang non Yahudi yang beragama Yahudi asal Eropa Timur yang menjarah palestina )semakin menjadi sasaran kebencian  dari komunitas internasional.
Tidak hanya para elite Zionis Yahudi Azkenazine yang hendak ditangkap oleh ICC dan ICJ,akan tetapi tentara IDF yang terlibat dalam genosida  di jalur Gaza kini menjadi buruan komunitas internasional.Beberapa  serdadu IDF yang berlibur diluar negeri juga menjadi sasaran penangkapan ICC .Dalam konteks ini pengadilan negara Brasil memerintahkan penangkapan salah seorang serdadu Zionis Yahudi Azkenazine yang ketahuan berlibur di negara samba  tersebut.Organisasi Hind Rajab Foundation(HRF)melaporkan kepada pemerintah Brasil bahwa terdapat serdadu Zionis Yahudi Azkenazine yang berlibur dinegaranya,ujar Diyah Abou janjan .Mendapat laporan dari HRF tersebut pengadilan Brasil segera memerintahkan penangkapan serdadu Zionis yahudi Azkenazine yang diketahui bernama Yuval Vagdan yang terlibat dalam genosida di jalur Gaza.
Namun YUval Vagdan berhasil didelundupkan oleh agen-agen Mossad keluar Brasil,seperti halnya terjajadi terhadap salah seorang serdadu IDF lainnya yang berlibur di Srilanka berhasil kabur keluar dari negara tersebut .Hal serupa serupa terjadi di Siprus dimana salah seorang serdadu IDF lainnya setelah dikeytahui identitasnya oleh pemerintah Siprus jugas berhasil kabur dari negara pulau tersebut.Rezim Zionis yahudi Azkenazine memerintahkan segera serdadu-serdasdu terasebut keluar dari negara-negara yang dikunjunginya.Hal ini  dilaporkan oleh berbqagai media rezim Zionis Yahudi Azkenazine,terutama Yedioth Ahronoth,Channel 12 dan Ynet  sehingga Gal Farenbook berhasil keluar  dari negara Siprus .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H