Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Respon Republik Islam Iran Terhadap Donald Trump, Presiden AS Pertama yang Berstatus Tersangka

7 November 2024   08:32 Diperbarui: 7 November 2024   08:42 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah melalui tahapan tahapan pesta demokrasi pilpres AS 5 November 2024 yang hangat akhirnya Donald Trump berhasil meraih kemenangan dari capres partai Demokrat kamala Haris.Kini Donald Trump kembali menjadi presiden AS yang ke 47 setelah sebelumnya ia berkuasa tahun 2017-2021,namun dalam pilpres saat itu kemudian Donald trump dikalahkan oleh Joe Biden.Kemenangan Donald trump terhadap Kamala haris membuktikan bahwa warga Amerika serikat(AS)tidak terlalu memperdulikan beberapa kasus yang membelitnya,sehingga untuk pertama kalinya AS dipimpin oleh seorang presiden yang berstatus tersangka .

Setelah kalah dalam pilpres melawan Joe Biden -Kamala Haris ,Donald Trump tanpa mengakui kekalahannya dan segera kembali kekediamannya di Plm Beach Florida dengan pesawat Air Force One membawa berbagai dokumen rahasia negara kesana.Berikut beberapa kasus yang membelit Donald Trump,presiden AS yang ke 47 dari Partai Republik.

1.kasus yang membekap Donald Trump terkait dengan menyimpan dokumen rahasi negara

2.kasus Donald Trump melakukan intervensi terhadap pemilihan umum di negara Georgia

3.kasusnya terkait campur tangan Donald Trump dalam serangan tanggal 6 Januari 2021 

4.kasus penipuan keuangan (New York).

Terkait masalah tersebut hakim New York akan menjatuhkan hukuman pada akhir bulan November 2024 ,setelah pilpres AS yang berlangsung 5 November 2024.Dalam konteks ini pengacara Donald Trump meminta supaya  ditunda seluruh dakwaan karena kliennya Donald Trump kini sudah menjadi presiden AS.Bulan April 2024 jaksa penuntut juga mendakwa Donald Trump terlibat dalam konspirasi yang berlapis berupa penipuan,kebohongan dan upaya untuk menutup-nutupi kasus.

Selain itu asisten jaksa wilayah ,Matthew Colangelo mengatakan bahwa Donald Trump memalsukan catatan bisnis untuk membayar US$ 130.000 ke bintang porno ,Stormy Daniels.Negara adi daya yang menganggap dirinya pelopor demokrasi yang menjungjung tinggi supremasi hukum ,namun sekarang terpilih menjadi presiden AS yang ke 47 meskipun Donald Trump berstatus tersangka karena terbelit dengan berbagai kasus kejahatan .

Bukan kebetulan apa yang dialami presiden terpilih AS Donald Trump serupa dengan yang dialami PM.Benyamin Netanyahu yang juga terbelit kasus korupsi ,sehingga kedua teman setia itu kini sedang menghadapi kasus-kasusnya masing-masing.Presiden  Donald Trump (2017-2021)memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yeruzalem dan  berhasilpula  menjadikan Zionis israel pimpinan PM.Benyamin Netanyahu saat itu membuka memperluas hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab(UAE,Bahrain, Maroko, Sudan)  menyusul ditandatanginya perjanjian Abram.

Komunitas internasional mengkhawatirkan eskalasi akan meningkat di regional Timur Tengah ,karena kebijakan Donald Trump terkait kawasan Timur Tengah dipastikan sangat pro Zionis israel dan mengabaikan bangsa Palestina.Donald Trump memang lebih Zionis daripada Joe Biden,karenanya lobbi Yahudi internasional khususnya AIPAC(American-Israel Public Affairs Commeette) berhasil mempengaruhi warga AS untuk menjatuhkan pilihannya kepada Donald Trump kendatipun terbelit beberapa kasus kejahatan sebagaimana halnya Benyaamin Netanyahu yang terbelit kasus korupsi.

Terkait sikapnya terhadap Republik Islam Iran ,Donald trump bisa dipastikan lebih keras namun sangat hati-hati dalam merespon setiap tindakannya terhadap negara para mullah tersebut.Berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika Donald trump berkuasa tahun 2017-2021 secara sepihak tahun 2018 mundur dari perjanjian nuklir serta membunuh Jenderal Qassim Suleiman di bandara Bagdad Iraq januari tahun 2020.Hal imni menyebabkan republik Islam Iran menyerang pangkalan AS di Iraq,yang menimbulkan banyak korban dipihak serdadu negara adi daya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun