Menteri Luar Negeri(Menlu)Indonesia,Sugiono  secara resmi mengajukan permohonan bergabung ke aliansi BRICS Plus pada KTT Kazan Rusia Selasa-Kamis 22-24 Oktober 2024,yang dihadiri oleh beberapa negara anggota BRICS dan 13 negara mitra.Menteri luar Negeri(Menlu) Sugiono mengatakan bahwa bergabungnya negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)ke aliansi BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas dan aktif,bukan berarti kita ikut kubu tertentu melainkan kita berpartisipasi aktif disemua forum,kata Sugiono yang dirilis Kementerian Luar Negeri di Jakarta Kamis 24 Oktober 2024.
Selain itu menteri luar negeri dari kabinet Merah Putih tersebut menambahkan pula,bahwa bergabungnya Indonesia ke aliansi BRICS itu dilandasi beberapa alasan,diantaranya adalah:karena prioritas aliansi BRICS selaras dengan program kerja kabinet Merah Putih ,antara lain terkait dengan ketahanan pangan,enerji ,pemberantasan kemiskinan ataupun pemajuan sumber daya manusia.Dalam pertemuan KTT BRICS di Kazan Rusia itu,Menlu Sugiono mengajukan beberapa langkah kongkrit untuk memajukan kerjasama dalam  organisasi tersebut dengan negara-negara yang disebutnya "Global South".
Langkah-langkah kongkrit itu adalah sebagai berikut:Pertama,menegakkan  hak atas pembangunan .Kedua,mendukung sistem reformasi multilateral agar lebih inklusif ,representatif dan sesuai realita saat ini.Ketiga,menjadi kekuatan untuk persatuan dan solidaritas diantara negara-negara yang sedang berkembang yang juga sering disebut dengan Global South.Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ,poitik dan aspek sosial lainnya diberbagai negara berkembang itu,maka seorang ekonom Kepala dari Goldman Sachs Jim O'Neill dalam sebuah makalah penelitiannya yang menggararis bawahi potensi pertumbuhan di Brasil,Rusia,India dan Tiongkok yang kemudian melandasi berdirinya BRICS  16 Juni tahun 2001.
BRICS akronim dari Brasil,Rusia,India,China,dan Afrika Selatan ,namun sekarang aliansi BRICS sudah memiliki 13 negara mitra termasuk Indonesia yang telah mengajukan permohonan keanggotaannya di KTT BRIC-plus 22-24 Oktober 2024 di Kazan ,Rusia. Selain Indonesia terdapat 12 negara lainnya sebagai negara mitra BRICS yaitu:Aljazair,Belarussia,Bolivia,Kuba,Kazakhtan,Malaysia, Nigeria,Thailand,Turkiye,Uganda,Uzbehkistan dan Vietnam.Jadi negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia,Thailand,Malaysia, Vietnam sudah menjadi negara mitra BRICS.
Aliansi BRICS merupakan potensi besar bagi pertumbuhan perekonomian politik secara global karena lebih seperlima sumbangannya terhadap perdagangan dunia.BRICS dibentuk untuk menjadikan negara-negara yang sedang tumbuh berkembang itu mendapat perlakukan secara adil dalam era demokrasi global untuk mempercepat kemajuan bagi negara-negara tersebut sehingga kesenjangan dalam berbagai aspek sosialnya bisa secara bertahap dikurangi yang lambat laun mampu mandiri dalam kesetaraan dan keadilan. Dalam konteks inilah sehingga Indonesia bergabung dengan aliansi BRICS sebagai pengejawantahan politik luar negeri Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)Bebas dan Aktif sesuai yang digariskan dalam Undang Undang D asar(UUD)1945.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H