Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Timur Tengah Membara: Rusia-Pakistan Bantu Republik Islam Iran Melawan Zionis Israel

7 Agustus 2024   10:59 Diperbarui: 7 Agustus 2024   11:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika hukum humaniter internasional diabaikan,dan keputusan Mahkamah Hukum Internasional(ICJ-ICC)tidak ditaati oleh Zionis Israel,bahkan terus menerus melancarkan genosidanya di jalur Gaza dan tebing barat Palestina menyebabkan 40.000 warga sipil tewas kebanyakannya terdiri dari wanita dan anak-anak ,90000 laainnya menderita luka-luka dan puluha ribu korban lainnya disinyalir berada dibawah reruntuhan 85 persen bangunan Rumah sakit tempat ibadah dan kamp pengungsipemukiman warga alestina.

Selaain itu Zionis Israel juga membantai ratusan dokter para medis,199 orang staff PBB serta jurnalis ,bahkan Zionis israel membombardir berbagai sekolah ,kerumunan warga sipil yang sedang menanti bantuan kemanusiaan juga tidak luput dari pemboman Zionis israel. Genosida terus dilancarkan dibawah hidung komunitas internasional.

Terkait masalah itu Republik Islam Iran bersama proksinya hendak melakukan serangan pembalasan untuk menghentikan kebiadaban  Zionis Israel yang selalu menentang hukum humaniter internasional.Memang Republik Islam Iran memiliki hak untuk melancarkan serangannya sebagai pembalasan terhadap kejahatan Zionis Israel yang telah membunuh para ilmuwan nuklir,perwira senior dan para diplomat Teheran.

Selain agen-agen Zionis israel dukungan AS yang dituduh oleh Republik Islam Iran berada dibalik tewasnya pemimpin biro politik Hamas Ismael Haniyyah di Teheran,Fuad Syukr di Libanon,Jenderal Qasim Sulaeman di Iraq juga beberapa ilmuwan nuklir Teheran sebelumnya

Pada tanggal 1 April 2024 komplek diplomati Republik Islam Iran di Damascuc diseraang oleh Zionis israel yang menewaskan beberaoa diplomat ,dan perwira senior IRGC diantaranya Jenderal Haji Rahimi,Brigjen Hussein Amarollah kepala staff IRGC di Suriah - Libanon. Dalam serangan Zionis israel tersebut juga menewaskan Brigjen Mohammad Reza Zahedi.

Sementara itu Zionis israel sebelumnya membunuh ilmuwan nuklir Republik Islam Iran seperti Masoud Alimohammadi(2010),Majid Shahriani(2010),Darious Rezameinejad( 2011),Hassan Tehrani Moghaddam(2011),Mustafa Ahmadi Roshan(2012),Abdullah Ahmad Abdullah(2020),Mohsen Fakhrizadeh(2020) Hassan Sayyed Khodari(2022).Semua pembunuhan tersebut Republik Islam Iran menuduh Zionis Israel dukungan AS sebagai pelakunya .

Dalam  hal ini Republik Islam Iran tidak akan membiarkan Zionis israel bebas melenggang tanpa dikenai hukuman setimpal atas berbagai kejahatannya,karenanya Teheran dalam pertemuannya dengan berbagai proksinya bersumpah"Darah dibalas Darah".Menurut perkiraan AS dan sekutunya pembalasan Teheran kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya,apalagi kononnya Rusia dan pakistan berjanji akan membantu negara mullah itu dalam melawan Zionis israel dukungan AS.Menteri Pertahanan(Menhan)Rusia,Andrey Belousov mengunjungi Teheran  yang terikat kerjasam militer dengan Teheran sudah memasok berbagai mesin perangnya ke Teheran,sementara Pakistan berjanji akan mengirimkan rudal -rudal balistik jarak menengahnya termasuk rudak Shaheen III  ke negara para Mullah tersebut.OLeh karena itu sekiranya eskalasi semakin tinggi dan tidak mampu diredam oleh komunitas internasional dikhawatirkan kawasan Timur Tengah akan terbakar peperangan besar yang berdampak luas secara global.

Bersamaan meningkatnya eskalasi regional tersebut,diketahaui terdapat beerapa pihak yang erupaya untuk mencegah prahara besar meledak di kawasan kaya enerji dunia itu.DK-PBB dalam resolusinya juga menyerukan gencatan senjata di jalur Gaza Palestina dan Raja Yordania,Abdullah mengunjungi Republik IslamIran untuk mencegah prahara itu .

PM.Benyamin Netanyahu juga mengatakan, bahwa delegasi Zionis Israel yang terdiri dari agen-agen Mossad dan Sein Betz telah dikirim ke Cairo untuk melanjutkan perjanjian gencatan senjata dengan Palestina.Namun demikian PM.Benyamin Netanyahu kelihatannya hanya siasat licik belaka ,karena apa yang diucapkan apa yang keluar dari mulutnya berbanding terbalik dengan berbagai tindakannya di jalur Gaza dan tebing barat palestina.

Masihkah komunitas internasional mempercaya rezim Zionis israel,sehingga membiarkan terus menerus Tel Aviv melancarkan berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan genosida di jalur Gaza dan wilayah Palestina lainnya .Kapankah komunitas internasional menyeret para penjahat perang pelaku genosida ke meja Mahklamah hukum internasional(ICJ) dan pengadilan kejahatan perang internasional(ICC)untuk mempertanaggung jawabkan berbagai kejahatnnya serta memaksa Tel Aviv supaya mengakui kemerdekaan Palestina sebagai solusi dua negara.

Karena peperangan tersebut berakhir jika Zionis Israel mengakui negara palestina dengan garis perbatasan wiayahnya sebelum  perang 7 hari tahun 1967 dengan Yeruzalem sebagai ibukotanya.kalau hal itu direalasikan besar kemungkinan peperangan antara Zionis Israel dengan Palestina yang sudah berlarut-larut itu akan berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun