Berbagai seruan masyarakat internasional bersamaan semakin kuatnya tekanan  dari negara -negara sekutu Zionis Israel sendiri terhadap penghentian konflik antara Zionis israel dan Palestina akhirnya membuahkan hasilnya berupa gencatan senjata dan pemberian akses bantuan internasional ke jalur Gaza .Perundingan Paris yang diprakarsai  oleh Qatar,Mesir dan Amerika Serikat(AS) walaupun sempat diragukan keberhasilannya tapi akhirnya para pihak menerima gencatan senjata selama 40 hari yang kononnya sebagai penghormatan kepada muslim muslimat  Palestina untuk bisa melaksanakan ibadah dengan tenang aman damai  di bulan suci Ramadhan.
    Gencatan senjata selama  40 hari tersebut melahirkan sebelas kesepakatan Paris(Zionis Israel dan Hamas menerima kesepakatan Paris)yang diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi terciptanya kedamaian di jalur Gaza dan tepi barat Palestina.Kesepakatan Paris yang meliputi pembebasan sandera dengan ratio  40 berbanding 1 ,serta pemberian akses bantuan internasional ke jalur Gaza termasuk berbagai peralatan medis bahan bakar dan berbagai mesin alat berat untuk menyingkirkan  reruntuhan bangunan dalam  merehabilisasi Gaza.Selain itu disepakati juga ,bahwa Zionis Israel akan menghentikan pengintaiannya selama  delapan jam sehari bersamaan menarik pasukannya jauh dari pemukiman padat warga sipil di jalur Gaza.
    Kesepakatan tersebut juga meliputi pemberian akses bagi  para pengungsi Palestina untuk kembali ke Gaza utara,kecuali laki-laki yang berusia dinas militer.Terkait pembebasan sandera yang berada dalam tahanan Hamas(Harakat al Muqawwama  al Islamiyyah) yang harus dibebaskan itu terdiri dari wanita,anak-anak  usia 19 tahun kebawah dan orang tua yang berusia 50 tahun keatas dan orang sakit.Apa yang disepakati pada tahap pertama tidak berlaku pada tahap kedua,karena tahapan berikutnya akan dirundingkan secara terpisah .Kesepakatan Paris tersebut segera mendapat dukungan masyarakat internasional,PM.Inggris Rishi Sunak mendukung gencatan senjata yang diprakarsai Qatar,Mesir dan AS tersebut.
    Berbagai negara segera menyambut positif kesepakatan Paris ,serta kini lebih 500 penerbangan bantuan kemanusiaan untuk jalur Gaza mendarat di Bandara El Arish,Mesir.Begitu juga Rafah wilayah perbatasan Mesir-Gaza sudah ramai dilintasi oleh ratusan truks bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza.Sementara bantuan dana untuk  warga sipil Palestina yang disalurkan UNRWA juga terus dipasok oleh Norwegia,Portugal,Spanyol,Belgia,Irlandia,Skotlandia,Turkiye  dan beberapa negara Arab diantaranya Qatar,UAE,Mesir .Sementara  beberapa negara seperti AS,Jerman,Inggris,Belanda,Jepang,Austria membekukan bantuannya karena  terpengaruh propaganda Zionis Israel yang mengatakan bahwa 12 staff UNRWA terlibat aksi 7 Oktober 2023 lalu.
    Kesepakatan Paris tersebut diharapkan menjadi modal yang mampu melahirkan kesepakatan-kesepakatan berikutnya yang merupakan langkah awal bagi langkah-langkah selanjutnya sebagai proses pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagai solusi dua negara yang dikehendaki negara sekutu,Cina,liga Arab,OKI,Uni  Afrika ,Amerika Latin dan masyarakat internasional .Bisakah Zionis israel dipercaya ? karena rezim Ziois israel pimpinan PM.Benyamin Netanyahu yang didominasi oleh partai  ekstrimis sayap kanan seringkali melanggar perjanjian yang sudah ditandatanganinya dengan mencari alasan yang sengaja dibuatnya.Terakhir 104 warga sipil Palestina  tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka saat berkerumun menunggu bantuan di Rafah ,menurut Zionis Israel kerumunan tersebut sengaja ditembakinya karena mendekati pos jaga pasukan Zionis Israel .Apapun dalih yang dikemukakan oleh  Zionis israel terasebut hal itu merupakan pelanggaran berat  terhadap hukum internasional,dan untuk itu perlu diselidiki ujar Joe Biden.
    Berdasarkan tradisi ketidak jujuran rezim Zionis Israel terkait konflik di  wilayah Palestina maka hal serupa tidak mustahil diakukan Tel Aviv saat  umat Islam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan,terutama ketika umat Islam mengunjungi Mesjid Al Aqsa untuk menunaikan sholat berjamaah dimalam bulan suci Ramadhan.Memang kepolisian Zionis Israel mengatakan bahwa telah mencabut  kewenangan Menteri Keamanan Itamar Ben Gvir terhadap kawasan Mesjid Al Aqsa ,supaya umat Islam dengan leluasa melaksanakan ibadahnya di tempat suci ke tiga Mesjid  al Aqsa di bulan suci Ramadhan .Masyarakat internasional mengharapkan supaya Zionis Israel mematuhi semua point dari kesepakatan Paris yang ditandatanganinya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H