Presiden Amerika Serikat(AS),Joe Biden memperingatkan rezim Zionis Israel bahwa akan kehilangan dukungan internasional jika terus menerus menyerang Palestina bersaman terus juga Gedung Putih menggunakan hak vetonya hanya untuk melindungi rezim Zionis Israel yang dikuasai oleh PM.Benyaamin Netanyahu dukungan partai sayap kanan ekstrimis tersebut. AS memang sejak lama tidak bisa diharapkan kenetralannya  jika terkait konflik Zionis Israel dengan Palestina.
    Meskipun saat ini AS bersama negara-negara Arab sedang menyusun proposal rencana pembentukan negara Palestina namun belum diketahui secara detil format proposal tersebut,tetapi kalau diamati sikap AS terhadap Zionis Israel selama ini proposal tersebut tidak bisa dipungkiri tentu akan menguntungkan Tel Aviv.Disidang ICJ Den Haag Belanda ,Sikap AS sangat jelas mendukung rezim Zionis Israel ,karena AS tidak mengendaki Zionis Israel dipaksa menarik diri dari wilayah pendudukannya di Palestina.
    Menyadari hal itu PM.Benyamin Netanyahu bersama kabinet perangnya tidak mengacuhkan berbagai peringatan AS dan seruan  masyarakat internasional untuk menghentikan aksi militer biadabnya di jalur Gaza dan tepi barat,karena Tel Viv beranggapan bahwa  seruan Joe Biden itu tidak pernah serius selain hanya  sekadar bersilat lidahnya saja.Kemunafikan Gedung Putih diperlihatkan secara jelas yang  berulangkali di DK-PBB disaat memblok berbagai resolusi yang mengharuskan Zionis Israel menghormati hukum humaniter internasional.
    AS berada dalam sejumlah delematis sulit ,disatu pihak AS coba memperlihatkan dukungan abadinya kepada Tel Aviv sementara dilain pihak mencoba meyakinkan masyarakat internasional terhadap proposal rencana pembentukan negara Palestina.AS juga  secara serius mencoba meyakinkan negara-negara Arab terhadap keseriusan "Paman Sam"untuk membentuk negara Palestina merdeka berdaulat sebagai realisasi solusi dua negara.Sikap AS seperti itu juga untuk menyingkirkan pengaruh sainganya ,Rusia,Tiongkok ,Iran yang kini semakin kuat menggusur dominasi AS di kawasan Timur Tengah.
    Terkait genosida yang dilakukan Zionis Israel di jalur Gaza dan tepi barat memang sudah banyak negara EU yang sebelumnya mendukung Tel Aviv berubah sikap mengecamnya ,serta menyerukan gencatan senjata permanen dan pemberian akses bantuan internasional ke jalur Gaza.Bahkan beberapa negara EU dan NATO sendiri secara bertahap menarik dukungannya kepada l Zionis Israel seperti yang dilakukan kerajaan Norwegia,Irlandia,Turkiye,Jerman,Italia,Skotlandia,Portugal,Spanyol,Belgia dan beberapa negara Afrika dan Amerika Latin .                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     Kerajaan Norwegia bahkan menganggap Hamas sebagai pejuang kemerdekaan Palestina ,Hamas bukanlah organisasi teroris sebagaimana labeling negara EU dan AS .Negara Tiongkok di ICJ mengatakan,bahwa rakyat Palestina berhak mengangkat senjata melawan rezim Zionis Israel yang sudah 8 dekade menjajah Palestina.Kerajaan Norwegia  secara konsisten mengutuk Zionis Israel terkait genosidanya di jalur Gaza,dan Norwegia hendak bertemu langsung dengan petinggi Hamas(Harakat al Muqawwah al Islamiyyah) untuk memncari solusiperdamaian di kawasan itu.Karenanya perlawanan yang dilancarkan bangsa Palestina terhadap Tel Aviv  untuk mengusir penjajah untuk  merebut kemerdekaannya.Negara-negara  itu kini sedang merencanakan untuk pembentukan negara Palestina merdeka dan berdaulat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H