Sejak lama PVV pimpinan Geert Wilders  salah seorang politisi anti-Islam mengkampanyekan kebencian terhadap muslim dengan membangkitkan kekhawatiran yang dikemas dalam konsep-konsep Islamophobia secara sistematis. Geert Wilders berupaya keras untuk meraih tujuannya melalui kenderaan politik  PVV di Parlemen Belanda.
   Walaupun mendapat tantangan dari berbagai politisi lainnya di Belanda,namun Geert Wilders tidak putus asa terus berusaha meyakinkan warga kerajaan Belanda kendatipun konsep-konsep Islamophobia yang dikampanyekan Geert Wilders justru sangat bertentangan dengan asas-asas demokrasi dan HAM yang dianut warga Belanda.
   Berbekal kepintarannya sebagai orator di negara kincir angin itu ,Geert Wilders relatif mampu mengemas konsep Islamophobia dalam kemasan indah yang mudah dicerna oleh pengikutnya.Geert Wilders dengan kenderaan politiknya PVV(partai kebebasan) mengkampanyekan bahwa para pendatang dari Asia,Afrika akan merebut lowongan pekerjaan warga Belanda.Karenanya warga Belanda harus menentang kebijakan politik negra Belanda yang terbuka bagi siapapun untuk mengadu nasib di negeri Belanda .
   Karena migrasi secara kebetulan kebanyakannya berasal dari  negara-negara Timur Tengah muslim sehingga Gert Wilders tergiring kepada aksi Islamophobia ,padahal jauh sebelumnya pemerintah negeri Belanda justru mengundang orang-orang Turkiye untuk membangun kembali negara Belanda yang hancur karena Perang Dunia ke dua.Kebijakan pemerintah Belanda mendapat sambutan hangat dari berbagai negara Asia,Afrika yang erat hubungan historisnya dengan Belanda.
   PVV yang dikomandainya mengkampanyekan Islamophobia ,melarang muslim beribadah sesuai ajaran agamanya,mempersulit aktifitas-aktifitas muslim di Belanda.Bahkan bagi muslim dilarang menyembeli hewan sesuai syariat Islam.Geert Wilders dengan dalih penyanyang hewan menganjurkan proses penyembelihan hewan itu harus dibius terlebih dahulu .Aturan Geert Wilders tersebut bukan hanya mendapat protes keras dari komunitas  muslim,tetapi juga mendapat reaksi serupa dari komunitas Yahudi.Terkait masalah itu umat Islam dan Yahudi bersatu melawan kebijakan PVV di negara Kerajaan Belanda.
   Geert Wilders menargetkan meraih 37 kursi dari 150 kursi  di Parlemen Belanda,yang masih jauh lebih banyak dari Aliansi Sayap Kiri sebagai salah satu  para pesaingnya .Aliansi Sayap Kiri yang dipimpin oleh FRans Timmermans menduduki posisi ke 2,Partai Liberal(VVD) pimpinan Dilan Yesiligoz diposisi ke 3 dan Partai Sosial Baru (The New Contrack Social Party)pimpinan Pieter Ohslizogt diposisi ke 4.Kalau melihat komposisi seperti itu,Geert Wilders tidak terlalu solid jika membentuk sebuah pemerintahan dengan 37 kursi di Parlemen .Dalam konteks seperti itu sehingga Geert Wilders mencoba membujuk para pesaingannya tersebut supaya bisa membentuk pemerintahan yang kuat dengan menargetkan 76 kursi di Parlemen Belanda.
   Kendatipun Geert Wilders meraih kemenangan dalam pemilu Belanda ,akan tetapi belum cukup untuk membentuk sebuah kabinet yang solid jika Frans Timmermans(Akiansi Sayap Kiri),Dilan Yesiligozs(VVD) dan Pieter Ohstzogt(NCSP)masih enggan bergabung dengan PVV .Jika berdasarkan rekam jejak partai-partai pesaingnya sejak dini menolak bergabung dengan PVV pimpinan Geert Wilders,sebagaimana terungkap dalam ucapan Frans Timmermans bahwa ia menghormati Hak Asasi Manusia dan supremasi hukum dalam negara sistem demokrasi Belanda.Hal serupa juga dikemukakan oleh VVD dan NCSP ,sehingga jika hal tersebut tidak berubah maka sulit bagi Geert Wilders untuk membentuk sebuah pemerintahan Belanda yang solid.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H