Suatu latihan perang yang berskala besar di gelar AS dan jepanag dekat peraiaran sengketa antara Jepang dan Tiongkok di kepulauan Senkaku yang Tiongkok menyebutnya Diayu itu,sebagai suatu provokasi baru yanag dilancaraakan kedua negara itu terhadap Beijing.                 Â
Menurut situs BBC london,Senin 5 November 2012 bahwa latihan peperangan antara AS dan Jepang itu melibatkan sekitar 45.000 serdadudari kedua negara,serta bahkan melibatkan kapal Induk AS USS George Washington yang sejak bulan lalu berkeliaran di sekitar kawasan sengketa tersebut. Â
Provokasi-provokasi tersebut semakin menyakiti perasaan Tiongkok  ,karenanya angkatan laut Tiongkok juga yang terdiri dari 11 kapal perangnya terlihat bulan lalu sedang mendekati perairaan kepulaun berbatu itu.Nmaun Jepang dana Tiongkok kelihatannya tidak akan berbagi kedaualatanb terhadap kepulauan yanag tidak berpenghuni Senkaku atau Diaoyu itu ,meskipun Jepang kononnya sudah membelinya dari pihak swasta.                    Â
Pembelian tersebut dituding oleh Tiongkok tidak sah ,dan dianggap  Jepang telah mencuri kedaulatan negeri "Tirai bambu"Tiongkok di Diaoyu tersebut.Latihan militer AS dan Jepang yang bersandi Sen Sword dilangsunbgkan dekat Okinawa itu sampai tangagal 16 November 21012.Mulanaya memanga direncanakan latihan peranag itu dengan penyerbuan terhadap kepulauan Senkaku,namun kemudian dirubah karena dianggap sangat provokatif terhadap Beijing.                                     Â
Sebenarnya latihan itu juga sudah sangat provokatif sebagai  langkah-langkah AS ikut mencampuri urusan bangsa -bangsa Asia ,yang tidak di kehendaki oleh Tiongkok.Kehadiran militer AS ke kawasan sengketa itu sekaligus mengadakan latihan perang dengan berbagai negara yanag tgerlibat sengketa teritorial dan seteru Beijing  ,seperti Jepang,Korea Selatan, Philipina ,Taiwan,Vietnam membuktikan dengan jelas dukungan AS kepada negara -negara tersebut.                               Â
Dalam konteks ini pemerintah Tiongkok tentunya tidak akan membiarkan hal itu terjadi, sebagaimana di katakan dalam siaran Radio Beijing  bulan lalu,bahwa Tiongkok tidak mengijinkan setapak dan sejenggkal pun wialayahnya dikuasai asing .Dan itu harga mati bagi beijing,katanya dalam siaran Radio itu. Karenanya kelihatannya perairan itu dari kesehari,waktu ke waktu bukannya mendingin ,akan tetapi semakain tegang dan memanas sehingga akan mendongkrak anggaran pertahanan negara-negara sekitar perairfain Laut China Timur hingga ke Laut China Selatan.                         Â
Meskipun negara-negara ASEAN sudah mencoba untuk meredam keteganagan tersebut,dengan membuat suatu aturan etika dalam proses pengentasan peraiaran tersebut.namun demikian hal itu samapai sekarang belum berhasil,dan kelihatannya semakin sulit mencari solusinya sebagai ekses campur tangan negara adi daya,Paman Sam itu.Peraiaaran Laut China Timur hingga Laut China Selatan  sekarang merupakan salah satu kawasan terhangat yang makin tegang saja setelah Timur Tengah,jika tidak segera berhasil dicapai suatu kesepakatan antara negara-negara yang bertikai itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H