Para pejuang Thaliban(Pelajar-Mahasiswa)berhasil menyelundupkan agen intelijennya ke dalam koalisi pasukan Afghanistan-NATO,sehingga mereka sudah berhasil menimbulkan berbagai sabotase yang sangat merugikan pasukan NATO.Para pejuang Thaliban mengklaim berhasil merusak konsentrasi pasukan NATO, yanmg menimbulkan ketakpercayaan sesama mereka.
Insiden terbaru terjadi antara sesama pasukan Afghanistan,sebagaimana di rilis oleh situs BBC ,Sabtu 20 Oktober 2012.Peristiwa tersebut sepertinya juga sudah di atur sedemikian rupa,diamana beberapa serdadu Afghanistan pro NATO di racuni sampai pingsan lalu mereka di tembaki oleh teman mereka sendiri yang tidak lain merupakan agen Thaliban.
Penembakan terhadap enam serdadu Afghanistan pro NATO oleh kawannya sendiri  itu terjadi  di distrik Geresh  propinsi Helmand bukanlah yang pertama sekali terjadi,akan tetapi jauh sebelumnya juga sudah pernah terjadi yang menelan korban jiwa .Diantaranya komandan polisi mengundang rekan NATO-nya kerumah untuk suatu perjamuan ,namun setelah itu mereka di tembaki mati oleh komandan militer distrik Afghanistan itu.
Selain itu pula dua komandan kepolisian dengan belasan anak buahnya lengkap dengan senjata mereka meninggalkan pos-pos mereka lalu bergabunbg kepihak Thaliban,untuk bersama-sama melawan NATO yang dianggap sebagai pasukan pendudukan di Afghanistan tersebut. Keberhasilan Thaliban dalam suatu operasi militer untuk membinasakan pangeran Herry,meskipun pangerannya selamat namun 6 pesawat tempur NATO yang ada di landasan udara bandara Bastion hancur,serta beberapa depot logistiknya juga terbakar .
Semakin banyaknya terjadi pengkhianatan pasukan Afghanistan terhadap NATO ,sebagai bukti bahwa pasukan Afghanistan semakin menyadari kekeliruan yang dilakuakan selama ini dengan membantu NATO untuk membinasakan saudara-saudaranya seiman,sebangsa dan juga senasib.Untuk meminimalisir insiden serupa kedepan,maka pasukan NATO pimpinan AS itu segera mengurangi operasi gabungannya bersama pasukan Afghanistan.
Selain itu pula,bahwa pasukan NATO mengurangi porsi latihan bagi pasukan Afghanistan ,serta akan terus di kurangi sampai masalah " pengkhianatan orang dalam " demikian kata NATO bisa di  tuntaskan dengan segera. Dewasa ini sekitar 50 serdadu NATO tewas dalam berbagai insiden semacam itu,karenanya selama 11 tahun pasukan NATO menjarah Afghanistan saat ini mereka benar-benar berada dalam keadaan yang kritis sekali.Konstalasi ini mengingatkan kita kepada apa yang pernah di alami Uni Sovyet sebelumnya di negeri para Mullah itu,dan NATO kelihatannya juga mulai mengikuti jejak Kremlin .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H