Kekerasan terhadap muslim Rohingya di Rakhine belum juga berhenti,karena bukan hanya terjadi antara minoritas Muslim Rohingya dengan mayoritas Budhis Myanmar.Bahkan semakin jelas bahwa sebenarnya kekerasan yang terjadi selama ini terhadap Muslim Rohingya di kampanyekan oleh rejim junta militer Thein Sein,sehingga  memang tidak ada tempat berlindung selain bantuan internasional bagi keselamatan Muslim  Rohingya tersebut.     Â
Mengenai keterlibatan pemerintah rejim Thein Sein dalam kekerasan terhadap Muslim Rohingya sudah lama terungkap,karena sudah dilaporkan oleh Amnesty Internasional ,UNHCR dan berbagai badan LSM independen lainnya.Bahkan belakangan Komisi Tinggi PBB juga menerima laporan-laporan mengenai keterlibatan aparat keamanan Myanmar dalam kerusuhan di Rakhine,sehingga PBB akan menerjunkan pasukan perdamaiannya ke Myanmar.                                                         Â
Begitu pula Human Rights Watch (HRW)melaporkan bahwa pemerintah Myanmar bukannya berupaya untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Rakhine ,akan tetapi sebaliknya justeru mengkampanyekan kekerasan terhadap Muslim Rohingya,warga negaranya sendiri.Dan pemerintah Myanmar berupaya utuk menutup-nutupinya dengan melarang wartawan dan LSM asing untuk memasuki wilayah Rakhine,hingga laporan-laporannya sulit diperoleh .                                                              Â
Sejauh ini diperkirakan sekitar 100.000 warga Muslim Rohingya terpaksa mengungsi karena diusir oleh aparat keamanan Myanmar,ujar salah seorang pengungsi kepada BBC London .Kediaman mereka dibakar, dan harta benda mereka dijarah ,ratusan warga Muslim Rohingya diperkirakan tewas sejak kerusuhan terjadi Mei lalu di Maung Dow,Rakhine.                              Â
Namun demikian belum terdengar suara pemerintah Indonesia sebagai Ketua ASEAN,dan jikapun sekarang rejim SBY menanggapinya rasanya sudah terlambat karena sudah duluan ormas mengutuk keras kekejaman di Rokhine tersebut.Dan bahkan terdapat desakan supaya Myanmar dikeluarkan saja dari keanggotaan ASEAN ,serta membeikot Sea Games yang rencananya akan diselengaarakan disana tahun depan.                Â
Selain itu OKI mulai terusik juga ,dan menyerukan agar kekerasan di Rakhine segera  dihentikan .Tetapi kapan pasukan PBB dikirimkan ke Rakhine,kartena sampai sekarang belum diketahui bila pasukan baret biru itu diterjun kesana untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya tersebut. Jangan biarkan Rohkine dijadikan ladang pembantaian baru di Asia Tenggara,dan selamatkan Muslim Rohingya dari kepunahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H