Pembangkangan terhadap pasukan asing di Afghanistan semakin lama semakin menjadi-jadi,hal itu bukan hanya dilakukan oleh para pejuang Thaliban tetapi semakin sering terjadi justeru dilakukan oleh pasukan Afghanistan terhadap pasukan NATO.Konsekuwensinya pasukan NATO semakin kerepotan dalam melawan para pejuang Thaliban yang juga semakin meningkatkan intensitas serangannya,sebagaimana yang mereka buktikan ketika  mereka menyerang Markas NATO di Bristion .
Dalam serangkaian serangan untuk memburu pangeran Herry itu pasukan Komando Thaliban berhasil melumpuhkan beberapa jet tempur NATO di landasan pacunya,serta beberapa bangunan stasiun penyuplai logistiknya juga dihancurkan oleh pasukan Thaliban tersebut.Selain serangan Thaliban yang semakin efektif itu,pasukan NATO juga sedang menghadapi krisis kepercayaan dari mitranya,pasukan Afghanistan.
Hal serupa kembali terjadi hari Sabtu,10 November 2012 dimana dua serdadu Afghanistan menembaki pasukan NATO asal Spanyol.Menurut pejabat NATO/ISAF seranagan tersebut terjadi di Muqur,Propinsi Badgish.Menurut Kementerian Pertahanan Spanyol,bahwa insiden itu terjadi ketika tentara-tentara ANA (Afghan National Army)memeasuki barak pasukan NATO sambil melepaskan serentetan tembakan seiring melemparkan granat terhadap pasukan Spanyol dibaraknya tersebut.
Dalam insiden itu serdadu Spanyol mengalami luka serius,yang segera di larikan ke RS untuk segera di tangani dengan baik.Pembangkangan pasukan Afghanistan(ANA) terhadap NATO sampai sekarang sudah terjadi sekitar 30-an kali,yang menewaskan 50-an serdadu NATO.Oleh karenanya berbagai kerjasama dengan pasukan Afghanistan mulai diabaikan oleh NATO,seperti dalam operasi gabungan sekarang pasukan NATO tidak lagi mengikutsertakan pasukan Afghanistan.Bahkan pelatihan terhadap pasukan ANA juga mulai diabaikan oleh NATO,karena memang sesama mereka sekarang sudah terjadi krisis kepercayaan.
Memang hal ini terjadi karena keberadaan NATO di Afghanistan telah merusak berbagai aspek sosial bangsa Afghanistan,mereka menganggap bahwa bangsa Afghanistan sebagai bangsa rendahan dan suka kekerasan.Padahal justeru pasukan NATO yang menduduki Afghanistan,serta melakukan berbagai kekejian kebiadaban disana.Pasukan NATO membantai warga di desa-desa Afghanistan,membakar ratusan naskah Al Qur'an ,serta berbagai pelanggaran kemanusiaan dilakukan NATO disana.
Dalam konteks inilah kemudian muncul perlawanan dari bangsa Afghanistan,serta keberhasilan Thaliban dalam menyelusupkan intelijennya kedalam pasukan NATO sehingga sesama pasukan NATO sendiri sudah saling timbul ketidak saling percayaan.Keberhasilan Thaliban itu terbukti semakin banyak saja pasukan keamanan Afghanistan yang bergabung kepihak Thaliban.Apalagi pemangkasan pertahanan negara-negara anggota NATO sebagai dampak krisis Zona Euro merupakankan faktor lainnya,yang menimbulkan krisis moral dikalangan pasukan NATO sendiri.Berbagai faktor tersebut akan semakin menyeret NATO kepada apa yang pernah dialami Uni Sovyet di Afghanistan  sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H