Mohon tunggu...
Nurdinillah Ade Katari
Nurdinillah Ade Katari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kelahiran Surabaya sekarang tinggal di Gresik bersama orang tua dan adik-adik. Makanan\r\nfavorit, Rujak. Kalau bacaan, suka membaca \r\nAl Qur'an dan buku Filsafat. \r\n\r\nBuah karya : \r\n1. Paradigma Kebenaran.\r\n2. Powerfull.\r\n\r\nOh iya, jangan lupa berkunjung ya... ^_^ www.naksirq.blogspot.com\r\n\r\nKalau ingin kenal lebih dekat bisa sms atau telfon aja ke no : \r\n081315168863

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jati Diri

21 Oktober 2013   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1382349289721890510

.

Rintik hujan menemani sang Mentari.

Menambah kenikmatan di pagi hari.

Keheningan berhembus perlahan ke sanubari.

Merasuk dalam jiwa, memandang jati diri.

.

Dari langit diturunkan hujan.

Dari tanah ditumbuhkan tanaman.

Dari rahim aku telah dilahirkan.

Dari tanah air isi dalam kandungan.

.

Dari mana asal mendung?

Di situ air menguap.

Namun, di sini tiada lautan.

Hanya angin yang mampu mengantarkan awan.

.

Kesadaran yang lama kian terpatri.

Kini, muncul menjadi jati diri.

.

Air...

Tanah...

Api...

Udara...

.

Menyatu dalam diri.

Menjadi manusia dalam diri sejati.

.

.

Nurdinillah Ade Katari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun