Kelemahan dalam buku ini menurut saya terletak pada beberapa pembahasan terasa bertele-tele dan tidak langsung menuju inti, seperti dalam bab 'Menertibkan Hidup, Menertibkan Pikiran,' yang meskipun bermakna, dapat disajikan lebih ringkas.
Dalam kehidupan yang standar suksesnya hanyalah diukur dari apa-apa yang kita miliki, jalani, dan mampu dicapai, buku ini meletakkan kembali makna hidup sebenarnya. Mengutip bab "Makna Hidup" dalam buku ini:Â
'Hidup adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan diri kita menjadi manusia terbaik yang bisa kita wujudkan dalam situasi apapun yang kita alami dalam hidup ini. Perjalanan seumur hidup yang tujuannya adalah kearifan, yang hadiahnya adalah pencerahan'.
Secara keseluruhan, buku ini adalah pendamping yang cocok bagi siapa pun yang ingin menemukan ketenangan di tengah kesibukan dunia. Terutama di masa kini, ketika kita hidup di zaman yang serba tergesa-gesa. Begitu banyak hal yang membuat kita sibuk, penuh distraksi dan menuntut perhatian. Desi Anwar dengan gaya narasinya yang santai berhasil menyampaikan pesan mendalam tentang seni hidup yang bermakna. Buku ini tidak hanya memberikan perspektif baru tentang hidup, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk lebih mengenal diri sendiri dan menemukan kebijaksanaan dalam kesendirian. Membacanya adalah sebuah perjalanan refleksi yang layak ditempuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H