[caption id="attachment_211850" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS)"][/caption] Kepanitian Pekan Olahraga Nasional(PON)ke XVIII di Pakan Baru,Riau sepertinya tidak mengambil suatu pembelajaran dari amburadulnya penyelengaraan SEAGAMES di Palembang beberapa waktu lalu,sehingga kesemberonoan Palembang mereka ulanginya lagi. Penyebabnya juga hampir sama,jika di dalam proses penyelengaraan SEA GAMES di Palembang,Sumatera Selatan juga disebabkan banyak dana yang diperuntukkan untuk pesta olahraga se Asia Tenggara banyak yang di tilep sehingga berbagai Venue terkesan asal-asalan.Bahkan beberapa pejabat pemerintah termasuk menteri yang disinyalir terkait masalah Wisma Atlet sampai sekarang masih berkeliaran diluaran. Sementara dalam proses penyelenggaran pesta olahraga terbesar tingkat nasional  di Pekan baru,Riau juga mengalami nasib serupa.Berbagai fasilitas olahraganya sampai SBY meresmikan pembukaan PON ke XVIII ituSelasa 11 Sepetember 2012 masih ada yang belum selesai,bahkan banyak olahragawan dan olahragawati yang mengeluh karena masalah-masalah lapangan belum ideal,kekurangan air, pemondokan yang kurang memadai . Kekurangan berbagai sarana pendukung bagi berbagai cabang olahraga tersebut tentunya bisa mengganggu prestasi seseorang atlet ,karena minimnya berbagai fasilitas air bersih,toilet dan sarana prasarana lainnya di berbagai Venue sempat dikeluhkan oleh Manajer Tim menembak DKI,Fahira Idris kepada wartawan BBC London ,Selasa 11 September 2012 dalam siarannya pukul 18.00 Wib itu. Menurut Fahira Idris yang juga pengusaha sukses tersebut mengharapkan sangat supaya berbagai fasilitas yang  memang sangat kekurangan itu bisa selesai pada hari kamis 13 September 2012.Karena  atlet bisa sangat terganggu sekiranya berbagai fasilitas seperti air bersih,toilet ,dan pemondokan yang tidak memadai itu belum juga bisa diselesaikan.Atau memang panitia PON ke XVIII sengaja melakukannya,untuk mengusik metalitas bertanding dari berbagai kontingen daerah lain. Namun sebab lainnya adalah beberapa orang yang seharusnya mendukung mempercepat selesainya berbagai venue fasilitas olahraga tersebut tepat waktu,justeru dana yang sudah dianggarkan sejak Propinsi Riau ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON XVIII ditilep mereka.Bahkan termasuk beberapa anggota DPRD Riua terkait didalamnya,sehingga pembangunan Venue-venue fasilitas berbagai cabang olahraga terganggu dan tidak akan selesai pada saatnya.
